Reksadana Hari Ini : IHSG Bangkit, Return Reksadana Manulife ini Terus Melesat

Bareksa • 17 Jul 2020

an image
Ilustrasi investor sedang merencanakan investasinya di reksadana pendapatan tetap (shutterstock)

Dua reksadana itu ialah Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A dan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 16 Juli 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : 2,24 persen
Indeks Reksadana Saham : 0,61 persen
Avrist Ada Saham Blue Safir: 3,55 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -0,44 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 4,96 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1,11 persen
Kresna Flexima : 4,46 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,82 persen
Simas Syariah Berkembang : 1,72 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,91 persen
Aberdeen Standard Indonesia Government Bond Fund : 1,81 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,42 persen
Manulife Syariah Sukuk Indonesia : 1,86 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,72 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,62 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : -0,14 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,55 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 16 Juli 2020 naik 0,44 persen ke level 5.098,37. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 16/07/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 7,2 persen, pada 16 Juli 2020.

Seiring dengan kenaikan IHSG, pasar obligasi negara sedang menguat sehingga reksadana pendapatan tetap juga merasakan peningkatan nilai asetnya. Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang atau obligasi.

Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 4,99 persen dan 4,6 persen sejak awal tahun hingga 16 Juli 2020 (year to date). Dua reksadana itu ialah  Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A dan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A.

Reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A mencetak return 4,99 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah ASIIIJ 5.8% 04/07/21, INDOGB 7 1/2% 06/15/35, INDOGB 7 3/8% 05/15/48, INDOGB 8 3/8% 03/15/34, dan INDOGB 8 3/8% 04/15/39.

Sedangkan reksadana Manulife Obligasi Unggulan Kelas A mencetak return 4,6 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah INDOIS 8.05% 03/10/22, INDORI 8 1/4% 10/15/21, MEDCIJ 9.3% 02/20/25, SMRAIJ 9 1/2% 10/15/24, dan WSKTIJ 8 1/4% 02/23/23.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(hm)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

 

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.