Bareksa.com - Reksa Dana Kresna Indeks 45 berhasil menjuarai top return (imbal hasil tertinggi) reksadana indeks di Bareksa untuk periode 3 bulan terakhir (per 25 Juni 2020) dengan imbal hasil 34,27 persen. Jika dibandingkan dengan kinerja seluruh reksadana yang tersedia di Bareksa periode 3 bulan terakhir, maka return Reksa Dana Kresna Indeks 45 berada diurutan 11, setelah posisi 1-10 diisi oleh reksadana saham.
Di posisi kedua hingga keenam dalam daftar kinerja reksadana indeks 3 bulan terakhir yakni Principal Index IDX30 return 33,08 persen, Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 (32,78 persen), RHB SRI KEHATI Index Fund (32,35 persen), Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (31,48 persen) dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati (30,32 persen).
Kinerja Reksadana Indeks di Bareksa 3 Bulan (per 25 Juni 2020)
Sumber : Bareksa
Kresna Indeks 45 ialah reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang bertujuan untuk investasi jangka panjang yang stabil dan konsisten sesuai dengan kinerja indeks LQ45.
"Indeks LQ45 merupakan indeks yang terdiri saham-saham yang memiliki likuiditas, volume perdagangan dan kinerja yang baik. Sehingga diharapkan dengan berinvestasi pada Kresna Indeks 45 dapat memberikan tingkat keamanan yang lebih baik sesuai indeks LQ45," demikian disampaikan fund fact sheet Reksa Dana Kresna Indeks 45 edisi Mei 2020.
Karena mengacu pada indeks LQ45, kinerja Kresna Indeks 45 amat mirip dengan indeks LQ45. Secara year to date (YtD), baik Kresna Indeks 45 dan indeks LQ45 sama-sama berada di level terendah tahun ini pada 24 Maret yang masing-masing minus 43,37 persen dan negatif 44,13 persen.
Minusnya kinerja keduanya secara YtD pada 24 Maret seiring tekanan pasar modal akibat sentimen pandemi Covid-19. Kini baik kinerja Kresna Indeks 45 maupun indeks LQ45 berangsur-angsur membaik dan meningkat. Nilai aktiva bersih Kresna Indeks dan Indeks LQ45 mulai meningkat namun memang belum menyamai level akhir tahun lalu.
Sumber : Bareksa
Kinerja 1 bulan pada Mei 2020, Kresna Indeks 45 membukukan return 1,66 persen atau sedikit di bawah indeks LQ45 1,71 persen namun masih di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0,79 persen.
Sumber : fund fact sheet Reksa Dana Kresna Indeks 45 edisi Mei 2020.
10 besar kepemilikan efek Kresna Indeks 45 per Mei 2020 di antaranya saham Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Barito Pacific Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Kalbe Farma Tbk, Semen Indonesia (Persero) Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Unilever Indonesia Tbk.
Reksadana indeks yang diluncurkan pada Oktober 2008 dan memiliki dana kelolaan Rp180,98 miliar per Mei 2020 ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal hanya Rp50.000 dan minimum penjualan kembali Rp100.000.
Reksadana indeks merupakan jenis reksadana yang pergerakannya meniru indeks tertentu. Indeks yang ditiru merupakan indeks yang berasal pasar saham maupun obligasi. Untuk pasar saham, biasanya indeks yang ditiru adalah indeks sektoral, indeks LQ45, indeks IDX30, indeks JII, dan indeks lainnya. Karena meniru pergerakan suatu indeks, maka komposisi portofolio dari reksadana indeks tergantung dari daftar efek yang masuk ke dalam indeks tersebut.
Proses peniruan indeks pada reksadana indeks umumnya dikategorikan menjadi dua, yaitu metode replikasi sempurna dan metode sampling. Pada metode replikasi sempurna, isi dan pembobotan portofolio akan sama persis seperti indeks yang dijadikan acuan reksadana tersebut. Tujuan utama dari reksadana indeks adalah membuat portofolio reksadana yang memberikan return yang hampir sama dengan indeks acuannya.
Jadi, bagus tidaknya reksadana indeks bukan diukur dari besar kecilnya return yang dihasilkan namun seberapa besar selisih return yang dihasilkan dengan return indeks acuannya.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.