Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : 6,86 persen
Indeks Reksadana Saham : 6,78 persen
Manulife Greater Indonesia Fund : 17,2 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : 3,68 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 9,6 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 4,5 persen
Principal Balanced Strategic Plus : 8,94 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 3,9 persen
Simas Syariah Berkembang : 7,03 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 2,83 persen
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 5 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,84 persen
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 3,58 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : -0,35 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,66 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,54 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 05 Juni 2020 naik 0,63 persen ke level 4.947,78. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 08/06/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 7,1 persen pada 05 Juni 2020.
Seiring dengan kenaikan IHSG, reksadana yang memiliki aset saham dalam portofolionya bisa turut mengalami kenaikan, termasuk reksadana campuran. Reksadana campuran dalam portofolionya berisikan berbagai aset terutama saham dan obligasi yang bisa berfluktuasi dalam waktu dekat tetapi berpotensi tumbuh tinggi dalam jangka panjang.
Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,42 persen dan 1,39 persen dalam sehari pada perdagangan 05 Juni 2020. Reksadana itu adalah TRIM Syariah Berimbang dan Shinhan Balance Fund.
Reksadana TRIM Syariah Berimbang mencetak imbal hasil (return) 1,42 persen dalam sehari pada 05 Juni 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode April 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Astra International Tbk (ASII), Excelcomindo Pratama, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Indosat Tbk (ISAT), Kalbe Farma Tbk (KLBF), SBSN RI Seri PBS002 (PBS002), Surya Citra Media Tbk (SCMA), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan reksadana Shinhan Balance Fund mencetak imbal hasil (return) 1,39 persen dalam sehari pada 05 Juni 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), TD DBS Bank, Elnusa Tbk (ELSA), Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), Inocycle Technology Group Tbk (INOV), Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), TD Shinhan Bank, Obligasi SMLPP01A, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.