Avrist AM : Sebulan Terakhir Investor Menyukai Reksadana dan Obligasi

Bareksa.com - Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM), Farash Farich, mengatakan dalam sebulan terakhir, produk investasi yang paling banyak diburu oleh investor adalah reksadana saham, reksadana pasar uang dan obligasi.

"Kalau investor individual banyak melakukan pembelian reksadana saham dan obligasi. Sedangkan investor institusional, banyak membeli reksadana pasar uang," kata Farash kepada Bareksa, Kamis (14/5/2020).

Di sisi lain Farash mengatakan terkait pencairan dana Tunjangan Hari Raya (THR) yang akan diterima baik oleh pegawai negara maupun swasta, ia menyampaikan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan menyiapkan dana darurat.

"Selain itu juga untuk investasi. Investasinya juga dapat dibagi menjadi tiga bagian yakni jangka pendek, menengah dan panjang," lanjutnya.

Investasi hingga Bayar Utang

Farash mengatakan jenis investasi reksadana yang dapat dipilih untuk investasi jangka pendek, bisa berupa reksadana pasar uang. Sementera untuk investasi jangka menengah, reksadana pendapatan tetap. Investasi jangka panjang bisa memilih reksadana saham.

"Investor individual dapat lebih fleksibel menentukan horizon investasinya dari dana THR, sehingga dapat berinvestasi pada saham pada harga yang lebih rendah tanpa khawatir fluktuasi jangka pendek," kata Farash.

Dia melanjutkan, seandainya fluktuasi naik dapat langsung realisasi gain bila sesuai kebutuhan. "Namun kalau fluktuasi turun dapat menunggu untuk jangka yang lebih panjang atau melakukan average down," kata Farash.

Farash mengatakan dana THR juga dapat digunakan untuk membayar utang. "Jangan lupa, alokasikan dana sosial seperti zakat dan infaq," lanjutnya.

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.