Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : 8,88 persen
Indeks Reksadana Saham : 6,38 persen
Manulife Saham SMC Plus : 19,68 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : 6,6 persen
TRIM Syariah Saham : 15,07 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 3,32 persen
HPAM Flexi Plus : 17,88 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 5,05 persen
TRIM Syariah Berimbang : 12,18 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 1,05 persen
BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 : 5,44 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,41 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 1,29 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,13 persen
Mega Asset Multicash : 0,65 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,37 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,54 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 22 April 2020 naik 1,46 persen ke level 4.567,56. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 23/04/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 8 persen, pada 22 April 2020.
Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak imbal hasil (return) 3,26 persen dan 2,36 persen dalam sehari pada perdagangan 22 April 2020. Dua reksadana itu adalah HPAM Flexi Plus dan TRIM Syariah Berimbang.
Reksadana HPAM Flexi Plus mencetak imbal hasil (return) 3,26 persen dalam sehari pada 22 April 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Vale Indonesia Tbk (INCO), Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Barito Pacific Tbk (BRPT), dan Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Sedangkan reksadana TRIM Syariah Berimbang mencetak imbal hasil (return) 2,36 persen dalam sehari pada 22 April 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indosat Tbk (ISAT), Kalbe Farma Tbk (KLBF), SBSN RI Seri PBS002 (PBS002), Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan United Tractors Tbk (UNTR).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
(AM)
***
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana