Top 20 MI AUM Reksadana Pasar Uang Maret, Dana Kelolaan Siapa Naik dan Turun?

Bareksa • 14 Apr 2020

an image
Ilustrasi investasi menabung uang rupiah kertas dan koin recehan, modal mendapat keuntungan investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara

Secara bulanan, masih ada dua MI yang mencatatkan kenaikan AUM reksadana pasar uang pada Maret 2020

Bareksa.com - Dana kelolaan industri reksadana pada Maret 2020 atau kuartal I anjlok hingga 13,05 persen secara year to date jadi Rp471,4 triliun atau berada di bawah angka Rp500 triliun. Penurunan itu seiring gejolak pasar modal akibat wabah corona.

Berdasarkan laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Desember 2019 atau akhir tahun lalu, assets under management (AUM) reksadana nasional Rp542,2 triliun.

Dana kelolaan reksadana sejatinya sudah menembus Rp500 triliun pada Desember 2018, atau tepatnya pada saat itu AUM reksadana Rp507,3 triliun. 

Sepanjang tiga bulan terakhir, dana kelolaan reksadana memang terus menurun dibandingkan akhir tahun lalu. Pada Januari dan Februari 2020, AUM industri reksadana masing-masing Rp537,3 triliun dan Rp525,3 triliun.

Penurunan itu seiring fluktuasi pasar modal akibat faktor eksternal atau global salah satunya wabah corona dan faktor internal, salah satunya kasus tata kelola perusahaan yang baik yang menjerat beberapa manajer investasi dalam negeri, hingga kasus Jiwasraya.

Secara tahunan (YoY), atau dibandingkan Maret 2019 yang dana kelolaan saat itu Rp515,1 triliun, maka AUM reksadana Maret 2020 turun 8,5 persen. Secara bulanan atau dibandingkan Februari 2020 yang senilai Rp525,3 triliun, industri reksadana mencatatkan penurunan dana kelolaan 10,26 persen atau kehilangan Rp53,9 triliun.

Penurunan total dana kelolaan reksadana sepanjang bulan lalu, di antaranya disumbangkan oleh anjloknya dana kelolaan reksadana pasar uang. Pada Maret 2020 atau hingga kuartal I 2020, AUM reksadana yang mayoritas isi portofolionya ialah deposito dan surat utang jangka pendek itu anjlok 12,09 persen secara YtD jadi Rp60,8 triliun. Pada Desember 2019, reksadana pasar uang masih mengelola dana Rp69,2 triliun.

Dibandingkan Februari 2020 yang saat itu AUM reksadana pasar uang Rp76,4 triliun, maka pada Maret menyusut hingga Rp15,6 triliun. Penyusutan ini juga seiring gejolak di pasar modal akibat sentimen negatif wabah corona.

Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang (Rp triliun)


Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020

Kinerja Top 20 MI AUM Reksadana Pasar Uang Maret 2020


Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2020 mengungkapkan top 20 manajer investasi juara dana kelolaan reksadana pasar uang mayoritas mencatatkan penurunan AUM pada Maret 2020 secara bulanan. Meski begitu, masih ada dua MI yang mencatatkan kenaikan AUM yakni BNP Asset Management dan Panin Asset Management, yang masing-masing membukukan kenaikan AUM 13 persen jadi Rp1,6 triliun dan 18 persen jadi Rp503 miliar.

BNP AM meraih pangsa pasar reksadana pasar uang 3 persen dan berada di ranking 10. Adapun Panin AM meraih pangsa 1 persen dan di posisi 18.

Penurunan terdalam secara bulanan dicatatkan oleh Trimegah Asset Management minus 68 persen MoM jadi Rp1,46 triliun dengan pangsa 2 persen. TRAM berada di posisi 13. Kemudian Mega Capital juga mencatatkan dana kelolaan reksadana pasar uang anjlok 43 persen jadi Rp412 miliar dengan pangsa 1 persen dan berada di posisi 19.

Secara year to date, lonjakan reksadana pasar uang dicatatkan BNI AM 58 persen, Panin AM 55 persen, Syailendra Capital dan BNP AM masing-masing 14 persen, serta Manulife AM Indonesia 10 persen. BNI AM berada di ranking 6 dengan AUM reksadana pasar uang pada Maret Rp4,46 triliun, Syailendra Capital posisi 14 dengan AUM Rp1,4 triliun, dan Manulife juara 2 AUM reksadana pasar uang Maret 2020 dengan dana kelolaan Rp5,49 triliun.

Sedangkan, penurunan AUM reksadana pasar uang terdalam YtD pada kuartal I 2020 dicatatkan TRAM minus 62 persen, Maybank AM -60 persen dan Mega Capital -58 persen.

Secara YoY, lonjakan AUM reksadana pasar uang dibukukan BNP AM 293 persen, BNI AM 165 persen dan Sucorinvest AM 152 persen. Sucorinvest berada di posisi 5 dengan AUM reksadana pasar uang Maret 2020 senilai Rp4,71 triliun. Penurunan AUM reksadana pasar uang terdalam Maret 2020 secara YoY dicatatkan Maybank AM 72 persen dan Mega Capital 45 persen.

Juara 1 dana kelolaan reksadana pasar uang Maret 2020 masih ditempati oleh PT Mandiri Manajemen Investasi dengan AUM Rp9,79 triliun dan meraih market share 16 persen. Secara MoM, AUM MMI anjlok 18 persen, YtD minus 8 persen, namun secara YoY masih melonjak 22 persen.

Posisi kedua ditempati Manulife AM dan posisi ketiga ditempati Eastspring Investment Management dengan Rp5,39 triliun dan pangsa 9 persen. Secara bulanan AUM reksadana pasar uang Eastspring tertekan 4 persen, YtD -5 persen, serta YoY -1 persen.

Secara umum posisi MI juara AUM reksadana pasar tidak banyak berubah, namun ada perubahan posisi di ranking 3 dari sebelumnya diraih Bahana TCW pada Februari 2020, namun pada Maret 2020 ditempati Eastspring. Pada Maret 2020, Bahana berada di posisi 4 dengan AUM reksadana pasar uang Rp5,1 triliun atau meraih share 8 persen. Secara bulanan AUM Bahana TCW anjlok 30 persen, YtD -13 persen, dan YoY -19 persen.

Di posisi kelima juara AUM reksadana pasar uang Maret 2020 ditempati oleh Sucorinvest AM atau bergeser dari Februari 2020 di posisi 4. Eastspring memang naik dua peringkat pada Maret 2020 jadi posisi 3 dibandingkan pada Februari 2020 di posisi 5.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.