Bareksa.com - Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM), Farash Farich mengatakan selama penyebaran COVID-19 atau virus corona belum berkurang, maka kegiatan ekonomi melambat. Pandemi corona menurutnya juga menyebabkan keinginan orang dalam berinvestasi terutama investor asing, menurun jauh.
"Ini yang mengakibatkan juga penurunan harga saham dan obligasi. Namun sisi positifnya valuasi saham dan obligasi menjadi lebih murah dari sebelumnya," kata Farash kepada Bareksa, Selasa (31/3/2020).
Karena itu, ia melanjutkan, dapat dipertimbangkan untuk investor secara bertahap membeli reksadana. Adapun produk reksadana dari Avrist AM yang dapat dipertimbangkan kata Farash, antara lain Reksadana Indeks Avrist Indeks LQ45, Reksadana Indeks Avrist IDX30, Avrist Prime Bond Fund, dan Avrist ETF Fixed Rate Bond I.
Avrist Indeks LQ45
Disebutkan, produk reksadana ini bertujuan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan kapitalisasi saham besar, likuiditas tinggi, dan kondisi keuangan yang baik, yang masuk ke dalam Indeks LQ45 serta memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks LQ45.
Minimum pembelian Avrist Indeks LQ45 adalah Rp10.000 dan demikian juga minimum penjualan kembali.
Sumber : Bareksa
Avrist IDX30
Avrist AM menetapkan minimum pembelian Avrist IDX30 Rp100.000, dan demikian juga untuk minimum penjualan kembali. Reksadana Indeks Avrist IDX30 bertujuan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan kapitalisasi saham besar, likuiditas tinggi,dan kondisi keuangan yang baik, yang masuk kedalam Indeks IDX30 serta memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks IDX30.
Sumber : Bareksa
Avrist Prime Bond Fund
Sementara minimum pembelian awal Avrist Prime Bond Fund ditetapkan Rp500.000 dan pembelian selanjutnya minimum Rp100.000. Disebutkan, Avrist Prime Bond Fund (APBF) bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil melalui investasi pada efek bersifat utang dengan pemilihan penerbit surat utang secara hati-hati untuk mendapatkan capital gain, diskonto dan bunga secara optimal.
Sumber : Bareksa
Avrist ETF Fixed Rate Bond I
Salah satu produk reksadana indeks & ETF dari Avrist ini bertujuan untuk memperoleh hasil investasi jangka panjang yang optimal melalui investasi sesuai dengan Kebijakan Investasi dengan risiko investasi minimal melalui pemilihan efek-efek yang menjadi portofolio investasi secara selektif.
Sumber : Bareksa
Farash menyatakan selain perlu mempertimbangkan sejumlah produk reksadana untuk dipilih, ia juga menyarankan investor untuk tetap mengantongi cash atau dana tunai.
"Sebaiknya investor tetap memiliki porsi cash sehingga dapat terus berinvestasi secara bertahap dalam jangka waktu cukup lama bila koreksi pasarnya juga cukup lama," kata Farash.
Dana Investasi
Ia mengatakan hal penting lainnya yang wajib dilakukan seorang investor adalah dana investasi jangan diambil dari dana operasional sehingga tidak mengganggu operasional. Saran lainnya, "Dana investasi tidak perlu dicairkan cepat-cepat untuk membiayai operasional sehingga khawatirnya menjadi cut loss," imbuh Farash.
Menurut dia, dana yang dipergunakan untuk berinvestasi juga jangan menggunakan leverage atau dana dari utang. "Karena bila menggunakan utang kita langsung mendapat keterbatasan waktu di mana pada deadline pembayaran utang kembali bisa saja investasi kita belum pada posisi untung," kata Farash lagi.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.