Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -29,41 persen
Indeks Reksadana Saham : -25,94 persen
Sucorinvest Maxi Fund : -18,93 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -20,81 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -26,77 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : -15,88 persen
Schroder Dana Kombinasi : -1,02 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -13,35 persen
Cipta Syariah Balance : -9,71 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -4,85 persen
Schroder Dana Andalan II : -0,14 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -4,68 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : -1,96 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,06 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,57 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,29 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,48 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 20 Maret 2020 naik 2,18 persen ke level 4.194,94. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 23/03/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 8,2 persen, pada 20 Maret 2020.
Seiring dengan kenaikan IHSG, reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 9,55 persen dan 8,78 persen dalam kurun waktu satu tahun. Dua reksadana itu adalah MRS Bond Kresna dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium yang mayoritas portofolionya adalah obligasi negara.
Reksadana MRS Bond Kresna mencetak imbal hasil (return) 9,55 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2018 Seri B (BFIN04BCN1), Obligasi Berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahap III Tahun 2020 (PSAB01CN3), Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2016 Seri B (MEDC02BCN1), Obligasi Berkelanjutan I Sinar Mas Multifinance Tahap III Tahun 2019 Seri B (SMMF01BCN3), dan Obligasi I Voksel Electric Tahun 2019 Seri A (VOKS01A).
Sedangkan reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencetak imbal hasil (return) 8,78 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah deposito BBNI_KOTA_MMA, deposito DOC-BBKP, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A (SIBMTR01ACN1), Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B (ANTM01BCN1), dan deposito DOC-BNMKUN.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana