Bareksa.com - Menepati janji sebelumnya, Xiaomi akhirnya meresmikan kehadiran dua smartphone terbaru dari seri Redmi Note dalam sebuah acara peluncuran di India, Kamis (12/03/2020).
Alih-alih model reguler tanpa embel-embel "Pro" seperti sebelum-sebelumnya, Redmi Note 9 untuk pertama kali mengusung nama "Pro Max". Jadi, ada dua ponsel, yakni Redmi Note 9 Pro dan Redmi Note 9 Pro Max.
Redmi Note 9 Pro sebagaimana dijelaskan Xiaomi akan fokus ke aspek performa. Hal itu didukung dengan prosesor Qualcomm Snapdragron 720G yang disandingkan bersama RAM 6GB dan ROM 128GB. Bagaimana dengan perangkat versi Max?
Jika Redmi Note 9 Pro lebih ke performa, bukan berati versi Max tak garang kinerjanya. Sebab, Redmi Note 9 Max juga menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragron 720G dengan kapasitas RAM bahkan hingga 8GB. Dengan kata lain, Xiaomi tak hanya menekankan aspek performa di Redmi Note 9 Pro Max. Hal lain yang ditonjolkan pada smartphone ini ialah soal kemampuan fotografi dan teknologi pengisian cepat baterainya.
Untuk lebih rinci, berikut beberapa perbandingan antara Redmi Note 9 Pro dengan Redmi Note 9 Pro Max.
Sumber: inet.detik.com
Sebagai catatan, spesifikasi dan harga di atas untuk pasar di India. Redmi Note 9 Pro dan Redmi Note 9 Pro Max akan dijual mulai 25 Maret 2020.
Belum diketahui apakah ponsel ini akan hadir di Indonesia. Tapi mengingat Xiaomi selalu merilis Redmi Note series di Tanah Air, jadi besar kemungkinan kedua ponsel tersebut akan dijual di sini.
Bagi kamu yang sedang mencari smartphone bagus dengan harga terjangkau, tertarik untuk memiliki salah satu dari kedua smartphone itu? Kalau belum punya uangnya jangan memaksakan untuk berutang ya. Kamu masih bisa mengumpulkan uang dengan cara menabung reksadana.
Simulasi Reksadana
Bagi kamu yang ingin mengumpulkan uang untuk membeli Redmi Note 9 Pro Max, kamu dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan rutin menginvestasikan uang ke produk investasi yaitu reksadana pendapatan tetap yang memberikan imbal hasil optimal dengan risiko moderat.
Selain itu, reksadana punya potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada menabung di tabungan bank atau deposito. Berdasarkan daftar reksadana yang ada di Bareksa, top 5 reksadana pendapatan tetap memberikan imbal hasil 11,64 persen hingga 13,23 persen dalam setahun terakhir (per 12 Maret 2020). Atau jika dirata-ratakan top 5 reksadana tersebut memberikan return 12,49 persen per tahun.
Sumber: Bareksa
Untuk menghitungnya, mari kita gunakan Kalkulator Investasi Bareksa. Kita masukkan target dana kita semisal Rp3,7 juta dengan jangka waktu 12 bulan dan potensi imbal hasil 12,49 persen per tahun. Maka hasilnya akan tampak seperti berikut :
Sumber: Bareksa
Misalkan kamu mampu menyisihkan uang Rp291.740 atau digenapkan Rp292.000 per bulan selama 1 tahun ke dalam produk reksadana pendapatan tetap. Nilai itu setara Rp9.733 per hari, atau dibulatkan sekitar Rp9.800 per hari.
Sumber: Bareksa
Alhasil setelah kita rutin menabung selama 1 tahun, maka hasilnya pada tahun depan dana pokok investasi akan terkumpul Rp3,5 juta. Tidak hanya itu, ditambah potensi imbal hasil investasi Rp200.00, dana itu telah bertumbuh jadi Rp3.700.000. Dengan begitu, kita sudah memiliki cukup dana untuk membeli Redmi Note 9 Pro Max.
Adapun jika kita tidak jadi membeli Redmi Note 9 Pro Max, maka dana tersebut bisa kita gunakan untuk kebutuhan lain yang lebih urgent, misalnya tambahan biaya kuliah, sekolah anak, hingga tambahan uang muka rumah atau modal usaha.
Atau jika kita ingin meneruskan investasi untuk jangka lebih panjang, maka bisa ditempatkan di reksadana campuran untuk jangka 3-5 tahun, atau reksadana saham untuk jangka di atas 5 tahun. Investasi di reksadana pendapatan tetap disarankan untuk jangka waktu 1-3 tahun.
Wajib dicatat, simulasi investasi tersebut berdasarkan kinerja return secara historikal di masa lalu, sehingga tidak menjamin kinerjanya akan serupa di masa mendatang. Kinerja reksadana di masa mendatang bisa naik lebih tinggi atau justru lebih rendah tergantung kondisi pasar.
Maka dari itu, disarankan untuk selalu sesuaikan investasi kamu dengan profil risiko, target investasi, serta jangka waktu investasi. Juga selalu baca fund fact sheet dan prospektus produk reksadana sebelum memutuskan untuk membelinya.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu ya.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.