Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -12,29 persen
Indeks Reksadana Saham : -10,65 persen
Sucorinvest Maxi Fund : -4,27 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -9,38 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -6,82 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksa Dana Campuran : -5,78 persen
BNP Paribas Equitra : -0,01 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -5,23 persen
Cipta Syariah Balance : -3,05 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,50 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 0,95 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,58 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : 0,32 persen
Reksa Dana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,59 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,32 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,50 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 10 Maret 2020 naik 1,64 persen ke level 5.220,83. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 11/03/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 7 persen, pada 10 Maret 2020.
Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 2,3 persen dan 2,08 persen dalam sehari pada perdagangan 10 Maret 2020. Reksadana itu adalah BNI-AM Inspiring Equity Fund dan Mandiri Investa Cerdas Bangsa.
Reksadana BNI-AM Inspiring Equity Fund mencetak imbal hasil (return) 2,3 persen dalam sehari pada 10 Maret 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Sedangkan Mandiri Investa Cerdas Bangsa mencetak imbal hasil (return) 2,08 persen dalam sehari pada 10 Maret 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham memiliki mayoritas saham dalam portofolionya sehingga berisiko tinggi tetapi memiliki potensi imbal hasil tinggi juga. Reksadana jenis ini cocok untuk investor dengan tipe agresif dan orientasi investasi jangka panjang.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(hm)
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.