Bareksa.com - Reksadana indeks nampaknya semakin menunjukkan eksistensinya di industri reksadana. Hal ini antara lain terlihat pada dana kelolaan (asset under management/AUM) yang pada Januari 2020 mencapai Rp8,9 triliun.
Laporan Bareksa: Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report Januari 2020 menyebutkan besaran AUM reksadana indeks pada Januari 2020 tersebut, tumbuh 2,15 persen dibandingkan posisi Desember 2019 yang tercatat Rp8,7 triliun.
Posisi AUM reksadana index pada Januari 2020, juga jauh lebih besar dibandingkan posisi AUM pada Desember 2018 yang tercatat baru mencapai Rp5,7 triliun.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report Januari 2020
Tren pertumbuhan reksadana index juga nampak pada unit yang ditawarkan yakni, pada Januari 2020 tercatat 8,8 miliar unit, tumbuh 7,38 persen secara year to day (YTD) dari posisi Desember 2019 yang tercatat 8,2 miliar unit. Pertumbuhan unit reksadana index pada Januari 2020, juga jauh lebih besar jika dibandingkan posisi jumlah unit pada Desember 2018 yang baru mencapai 6 miliar unit.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report Januari 2020
MI Juara AUM Reksadana Indeks
Manajer Investasi (MI) yang menjadi jawara dana kelolaan reksadana indeks terbesar per Januari 2020, posisi pertama ditempati Panin AM (PT Panin Asset Management) yang memiliki AUM Rp1,28 triliun.
Kemudian disusul Principal AM (PT Principal Asset Management) di posisi kedua dan BNP AM (PT BNP Paribas Asset Management) di posisi ketiga, dengan AUM yang dimiliki masing-masing Rp1,03 triliun dan Rp963,67 miliar.
Menempati posisi keempat MI dengan besaran nilai AUM reksadana indeks pada Januari 2020 adalah Avrist (PT Avrist Asset Management) dengan AUM Rp914,52 miliar. Selanjutnya posisi kelima dari 10 MI dengan AUM reksadana indeks terbesar adalah Syailendra (PT Syailendra Capital) dengan AUM Rp856,68 miliar.
Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report Januari 2020 mencatat, BNI AM (PT BNI Asset Management) dan Kresna AM (PT Kresna Asset Management) menempati posisi keenam dan ketujuh MI dengan masing-masing AUM Rp768,98 miliar dan Rp718,93 miliar. Sedangkan First State menempati posisi ke-8 dengan kepemilikan AUM Rp607,43 miliar.
Sinarmas AM (PT Sinarmas Asset Management) dan IPOT (IndoPremier Online Technology) menempati posisi ke-9 dan ke-10 MI dengan besaran nilai AUM reksadana indeks terbesar pada Januari 2020. Sinarmas AM dan IPOT masing-masing memiliki AUM Rp472,33 miliar dan Rp455,88 miliar.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report Januari 2020
Pertumbuhan AUM Terbesar
Sementara dari sisi pertumbuhan AUM reksadana indeks secara year to year (YOY) atau secara bulanan pada Januari 2020 paling besar adalah Avrist, yang mengalami lonjakkan AUM 1.180 persen. Selanjutnya, Principal AM dan MMI (PT Mandiri Manajemen Investasi) mengalami pertumbuhan AUM hingga 589 persen secara tahunan dan 246 persen secara bulanan.
Pertumbuhan AUM terbesar secara YOY pada Januari 2020 juga dialami Syailendra (154 persen), RHB AM (152 persen), Ayers AM (113 persen), BNP AM (85 persen), dan Panin AM (82 persen). Sedangkan First State dan IPOT mengalami pertumbuhan AUM pada Januari secara YOY, masing-masing 41 persen dan 1 persen.
Sebagai informasi, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu index yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.
Reksadana indeks mirip seperti reksadana terbuka, yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksadana indeks ditujukan bagi Investor yang menginginkan transparansi atas investasinya. Perlu diingat, untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda ya.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report Januari 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.