Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -0,98 persen
Indeks Reksadana Saham : -3,94 persen
Manulife Greater Indonesia Fund : 0,32 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -7,77 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 1,54 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksa Dana Campuran : -0,82 persen
Schroder Dana Terpadu II : 1,8 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,41 persen
Avrist Balanced - Amar Syariah : -0,64 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 2,11 persen
Manulife Obligasi Negara Indonesia II : 3,64 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 2,34 persen
Manulife Syariah Sukuk Indonesia : 1,76 persen
Reksa Dana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,25 persen
Capital Money Market Fund : 0,97 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,52 persen
Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra : 0,5 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 24 Januari 2020 turun 0,08 persen ke level 6.244,11. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 27/01/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 6,7 persen, pada 24 Januari 2020.
Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 29,73 persen dan 29,4 persen dalam tiga tahun terakhir. Dua reksadana itu adalah Manulife Obligasi Negara Indonesia II dan MRS Bond Kresna, yang mayoritas portofolionya berisikan obligasi atau efek bersifat surat utang.
Reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia II mencetak return 29,73 persen dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi INDOGB 6 1/8% 05/15/28, Obligasi INDOGB 7 1/2% 06/15/35, Obligasi INDOGB 7% 09/15/30, Obligasi INDOIS 8% 07/15/47, dan Obligasi ISATIJ 8 1/4% 08/03/20.
Sedangkan MRS Bond Kresna mencetak return 29,4 persen dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2019 Seri A (AGII01ACN3), Obligasi Berkelanjutan I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 (SMGR01CN1), Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap III Tahun 2017 Seri B (WSKT02BCN3), Obligasi I Voksel Electric Tahun 2019 Seri A (VOKS01A), dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap I Tahun 2019 Seri A (SIMORA01ACN1).
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.