Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Return Reksadana Pendapatan Tetap Ini Melesat

Bareksa • 16 Jan 2020

an image
Ilustrasi investor pebisnis menghitung keuntungan imbal hasil suku bunga investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara sukuk tabungan dengan kalkulator dan lambang persen di depannya.

MRS Bond Kresna dan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A mencetak return 29 persen dan 28,12 persen dalam tiga tahun

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : 1,39 persen
Indeks Reksadana Saham : -3,05 persen
Reksa Dana Capital Optimal Equity : 3,2 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -9,79 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 3,5 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 0,03 persen
Schroder Dynamic Balanced Fund :2,73 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,11 persen
Cipta Syariah Balance : 0,87 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,25 persen
Medali Dua : 2,79 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,29 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 1,75 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,32 persen
Capital Money Market Fund : 0,92 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,77 persen
Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market : 0,60 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 15 Januari 2020 turun 0,66 persen ke level 6.283,37. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 16/01/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 7 persen, pada 15 Januari 2020.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 29 persen dan 28,12 persen dalam tiga tahun terakhir. Dua reksadana itu adalah MRS Bond Kresna dan Manulife Obligasi Unggulan Kelas A, yang mayoritas portofolionya berisikan obligasi atau efek bersifat surat utang.

Reksadana MRS Bond Kresna mencetak return 29 persen dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2019 Seri A (AGII01ACN3), Obligasi Berkelanjutan I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 (SMGR01CN1), Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap III Tahun 2017 Seri B (WSKT02BCN3), Obligasi I Voksel Electric Tahun 2019 Seri A (VOKS01A), dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap I Tahun 2019 Seri A (SIMORA01ACN1).

Reksadana Manulife Obligasi Unggulan Kelas A mencetak return 28,12 persen dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah BBRIIJ 6.65% 02/21/23, INDOGB 5 5/8% 05/15/23, INDOIS 5.9% 03/10/21, INDORI 8 1/4% 10/15/21, dan WSKTIJ 8 1/4% 02/23/23.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.