Bareksa.com - Satuan tugas (Satgas) waspada investasi telah menghentikan kegiatan MeMiles pada Agustus 2019 lalu. Awal tahun ini, pihak Kepolisian Jawa Timur akhirnya membongkar modus MeMiles penipuan berkedok investasi.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing menjelaskan untuk menarik minat masyarakat menjadi member, MeMiles mengiming-imingi berbagai hadiah.
"Mereka menjanjikan hadiah emas, berlian, motor sampai mobil. Membuat masyarakat tergiur jadi member," ujar Tongam, Kamis (09/01/2020) seperti dilansir detik.com.
Dia mengungkapkan, janji-janji yang diberikan tersebut merupakan hal yang tidak rasional. Padahal dalam berinvestasi ada istilah high risk, high return.
Sebelumnya Polda Jawa Timur membongkar kasus investasi bodong MeMiles. Cara kerja MeMiles yakni meminta member untuk top up minimal Rp50.000.
Dari uang topup, member akan mendapatkan bonus.
Misalnya topup Rp400.000 maka member akan mendapatkan handphone. Kemudian topup Rp5 juta mendapatkan mobil.
Member yang merekrut member lain akan mendapatkan poin. Untuk hadiah tersebut member juga harus menjadi downline sebanyak-banyaknya.
Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan menyebut ada sekitar 264.000 member selama operasional MeMiles 8 bulan terakhir dengan omzet hampir Rp750 miliar.
Menghindari Investasi Bodong
Lalu, bagaimana caranya mengidentifikasi apakah perusahaan yang menawarkan investasi kepada Anda merupakan perusahaan investasi bodong atau bukan? Berikut cara terhindar dari investasi bodong.
1. Cuan Besar dalam Waktu Singkat = MUSTAHIL!
Jika Anda ditawari sebuah investasi dengan keuntungan yang jauh lebih besar daripada investasi manapun dalam waktu yang singkat, Anda sudah sepatutnya mencurigainya!
Jika jumlah keuntungan yang ditawarkan di atas suku bunga kredit, misalkan 20 persen, maka Anda harus mencurigainya. Logikanya jika Anda akan berinvestasi, Anda akan menaruh dana ke mana yang bisa mendapatkan keuntungan hingga 20 persen dalam waktu singkat?
Apalagi jika perusahaan investasi bodong tersebut menawarkan bunga hingga 100 persen. Jika memang untungnya sebesar itu, buat apa mereka mengajak orang untuk berinvestasi, mending investasi untuk diri mereka sendiri saja.
2. Cari Informasi tentang Perusahaan yang Bersangkutan
Ketika Anda ditawari investasi oleh sebuah perusahaan, ada baiknya jika Anda mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai perusahaan tersebut.
Sekarang, zaman teknologi yang mudah diakses dari kapan pun dan mana pun tidak menghalangi Anda untuk mencari informasi. Yang harus Anda perhatikan adalah izin investasinya.
Bisa saja perusahaan tersebut mempunyai izin usaha, tetapi bukan sebagai perusahaan investasi online maupun offline. Jangan percaya terhadap akta notaris atau NPWP saja.
3. Cek Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Cara yang terakhir ini adalah langkah yang harus Anda perhatikan dan pastinya mudah untuk dilakukan. Selanjutnya Anda mencari tahu apakah perusahaan tersebut memiliki logo OJK atau tidak.
Jika perusahaan sudah memiliki logo OJK, ada baiknya Anda mengecek di OJK-nya sendiri agar benar-benar terpercaya. Sekarang, OJK telah memiliki aplikasi yang bisa diakses di android, yaitu sikapi uang Anda.
Anda bisa mengunduhnya dan memasang aplikasi ini, karena seluruh informasi terkait investasi bodong atau pegadaian bodong telah tersedia. Dengan adanya pengumuman tersebut, harusnya bisa menjadi sosialisasi kepada masyarakat.
Sekarang Anda sudah tahu bahwa investasi bodong yang menawarkan keuntungan yang tinggi dalam waktu yang singkat. Lebih baik, jika Anda ingin berinvestasi, Anda bisa mencoba membeli produk reksadana yang telah jelas legalitas hukumnya.
Secara sederhana, reksadana dapat diartikan Anda menyerahkan dana kepada manajer investasi (MI) untuk melakukan pengelolaan terhadap modal yang telah dihimpun dari Anda dan para investor lainnya, kemudian menempatkannya pada surat berharga seperti saham, obligasi, pasar uang dan lain sebagainya.
Karena itu, buat Anda yang ingin investasi tetapi tidak mau ambil pusing dan ribet, maka reksadana bisa menjadi pilihan yang sangat cocok, karena ada MI yang akan membantu memaksimalkan investasi Anda.
Simulasi Reksadana
Agar lebih meyakinkan, mari kita simulasikan uang Anda jika berinvestasi di reksadana. Katakan Anda mampu menyisihkan uang secara rutin Rp300.000 per bulan untuk investasi, akan jadi seberapa banyakkah hasil yang didapat dalam lima tahun ke depan?
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data reksadana yang dijual oleh marketplace reksadana online Bareksa, dapat dilihat bahwa dalam tiga tahun terakhir (per 9 Januari 2020) top 5 reksadana campuran yang tersedia di Bareksa memberikan imbal hasil (return) yang cukup menggiurkan yakni berkisar 21,69 hingga 46,19 persen, atau dengan rata-rata 32,64 persen dalam lima tahun atau 10,88 persen per tahunnya.
Jika kita gunakan asumsi rata-rata pertumbuhan tersebut dengan menginvestasikan uang Rp300 ribu secara rutin selama tiga tahun (tiga puluh enam bulan), maka hasilnya akan tampak sebagai berikut.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan kalkulator investasi Bareksa tersebut, uang rutin yang Anda sisihkan Rp300.000 per bulan kalau diinvestasikan ke dalam reksadana campuran dalam tiga tahun mendatang akan menjadi Rp12,53 juta. Menarik bukan?
Dengan uang sebesar itu, banyak hal yang bisa Anda lakukan. Contohnya seperti membeli sepeda motor, mulai membuka usaha kecil-kecilan, pergi liburan, tambahan biaya menikah, hingga mempersiapkan masa pensiun.
Sebuah cara yang terlihat sederhana namun bila ditekuni secara disiplin akan sangat bermanfaat bagi keuangan kamu. Jadi kapan mau mulai bereinvestasi reksadana?
Daripada ikut-ikut investasi yang gak jelas asal usul dan tujuannya, lebih baik investasi reksadana saja.
Wajib dicatat, simulasi investasi tersebut berdasarkan kinerja return secara historikal di masa lalu, sehingga tidak menjamin kinerjanya akan serupa di masa mendatang. Kinerja reksadana di masa mendatang bisa naik lebih tinggi atau justru lebih rendah tergantung kondisi pasar.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.