Selain Saham, Dua Efek Ini Juga Favorit Reksadana Sepanjang 2019

Bareksa • 08 Jan 2020

an image
Pialang mengamati layar pergerakan saham di Dealing Room Divisi Tresuri BNI, Jakarta, Jumat (3/5/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu ditutup anjlok 6,16 persen secara mingguan ke level 5.826,67 (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras)

Saham mendominasi komposisi efek reksadana dengan nilai Rp173,7 triliun

Bareksa.com – Meski pasar mengalami volatilitas tinggi sepanjang 2019, saham masih menjadi pilihan utama reksadana. Hal itu terlihat dari publikasi komposisi efek reksadana Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan data OJK, total nilai komposisi efek reksadana sepanjang 2019 mencapai Rp534,69 triliun. Jumlah tersebut tersebar di beberapa jenis efek seperti cash, obligasi korporasi, efek beragun aset, saham, obligasi pemerintah, medium terms notes, right, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), sukuk, deposito, dan waran.

Dari beberapa jenis efek itu, saham masih mendominasi komposisi efek reksadana. Pada periode ini, reksadana memiliki komposisi efek saham mencapai Rp173,7 triliun. Jumlah ini setara dengan 32,49 persen dari total komposisi efek reksadana sepanjang 2019.

 

Sumber: reksadana.ojk

Berada di bawah saham ada obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Nilai komposisi reksadana pada kedua efek itu pun lebih dari Rp100 triliun.

Di obligasi korporasi, komposisi efek reksadana mencapai Rp113,04 triliun atau berporsi 21,14 persen. Sementara di obligasi pemerintah mencapai Rp105,46 triliun atau setara dengan 19,72 persen dari total komposisi efek.

Komposisi Efek Reksadana per 30 Desember 2019

Sumber: reksadana.ojk, diolah Bareksa

Dari data tersebut juga dapat dilihat komposisi efek terkecil reksadana ada pada right atau saham baru yang dikeluarkan emiten. Begitu juga dengan waran dan efek beragun aset.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.