Bareksa.com - Industri reksadana di Indonesia mengalami sedikit koreksi pada Desember 2019, yang tercermin dari menurunnya nilai dana kelolaan (asset under management/AUM). Namun, masih ada jenis reksadana yang justru mencatat peningkatan dana kelolaan.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM industri reksadana tercatat Rp542,20 triliun per Desember 2019, atau turun 0,41 persen dibandingkan bulan November 2019 yang sebesar Rp544,42 triliun. Penurunan dana kelolaan yang dicatatkan pada Desember 2019, merupakan penurunan yang kedua kali beruntun sejak bulan November 2019.
Namun jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp507,09 triliun, maka sepanjang tahun 2019 AUM industri reksadana Tanah Air sebenarnya masih tumbuh 6,92 persen.
Jika dilihat berdasarkan jenisnya, per Desember 2019 reksadana indeks menjadi jenis reksadana yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan jenis lainnya, yakni mencapai Rp634,01 miliar atau sekitar 7,82 persen dalam waktu sebulan.
Tabel NAB Reksadana per Jenis Akhir November-Desember 2019
Sumber: OJK, diolah Bareksa
Dari total AUM reksadana indeks yang mencapai Rp8,74 triliun, produk reksadana indeks mana saja yang mencatatkan dana kelolaan terbesar per Desember 2019?
Mengacu pada data OJK, saat ini terdapat 5 produk reksadana indeks dengan AUM terbesar.
Top 5 Reksadana Indeks Dana Kelolaan Terbesar (Desember 2019)
Sumber: OJK, diolah Bareksa
ABF INDONESIA BOND INDEX FUND yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management berada di urutan pertama produk reksadana indeks dengan AUM terbesar yakni mencapai Rp4,05 triliun.
Berikutnya di urutan kedua PREMIER ETF IDX30 yang dikelola PT Indo Premier Investment Management dengan dana kelolaan Rp2,61 triliun, kemudian di urutan ketiga PREMIER ETF LQ-45 yang dikelola PT Indo Premier Investment Management dengan AUM Rp1,71 triliun.
Lalu di urutan keempat PANIN IDX30 yang dikelola oleh PT Panin Asset Management dengan AUM Rp1,06 triliun, dan di urutan kelima BNI-AM NUSANTARA ETF MSCI INDONESIA EQUITY INDEX yang dikelola PT BNI Asset Management dengan AUM Rp719,39 miliar.
Sebagai informasi, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.
Reksadana indeks mirip seperti reksadana terbuka, yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksadana indeks ditujukan bagi Investor yang menginginkan transparansi atas investasinya.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.