Reksadana Hari Ini : IHSG Menguat, Return Reksadana Pendapatan Tetap Melesat

Bareksa • 26 Dec 2019

an image
Ilustrasi investor sedang merencanakan investasinya di reksadana pendapatan tetap (shutterstock)

MRS Bond Kresna dan Prospera Obligasi Plus mencetak return 28,34 persen dan 27,91 persen dalam tiga tahun

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : 3,37 persen
Indeks Reksadana Saham : -0,7 persen
HPAM Ultima Ekuitas 1 : 5,3 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -5,51 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 3,49 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 0,45 persen
HPAM Flexi Plus : 8,07 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,72 persen
Simas Syariah Berkembang : 2,23 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,15 persen
BNP Paribas Prima USD : 0,69 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,72 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : 0,2 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,23 persen
Mega Asset Multicash : 0,7 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : -0,1 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,51 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 23 Desember 2019 naik 0,34 persen ke level 6.305,91. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp423 miliar. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 26/12/2019 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 7,1 persen, pada 23 Desember 2019.

Di tengah kenaikan IHSG, reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 28,34 persen dan 27,91 persen dalam kurun waktu tiga tahun hingga 23 Desember 2019. Dua reksadana itu adalah MRS Bond Kresna dan Prospera Obligasi Plus.

Reksadana MRS Bond Kresna mencetak return 28,34 persen dalam tiga tahun. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2019 Seri A, Obligasi Berkelanjutan I Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2017 Seri A, Obligasi Berkelanjutan I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2016 Seri B, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap I Tahun 2019 Seri A.

Sedangkan reksadana Prospera Obligasi Plus mencetak return 27,91 persen dalam tiga tahun. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082, Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078, PP (Persero) Tbk, Surya Citra Media Tbk, dan PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

(AM)

***

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.