Kinerja Reksadana Campuran Syariah Ini Cemerlang YtD 2019, Begini Portofolionya

Bareksa • 27 Nov 2019

an image
Pegawai PT Trimegah Asset Management sedang memberikan penjelasan kepada nasabah yang ingin berinvestasi dan melakukan transaksi reksadana di stan PT Trimegah Asset Management dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Jakarta (24/08/2019) (Bareksa/AM)

Reksadana TRIM Syariah Berimbang sebagai reksadana campuran dengan kinerja terbaik dari sisi return YtD 2019

Bareksa.com - Di tengah kondisi pasar saham Indonesia yang cenderung mengalami tekanan sepanjang tahun ini, reksadana campuran mungkin bisa menjadi salah satu alternatif pilihan investasi bagi para investor maupun calon investor untuk mendapatkan imbal hasil (return) yang lebih menarik.

TRIM Syariah Berimbang ialah satu satu jenis reksadana campuran yang mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang tahun ini. Per Oktober 2019, reksadana tersebut telah memiliki dana kelolaan Rp34,99 miliar.

TRIM Syariah Berimbang bertujuan untuk mempertahankan investasi awal dan memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal melalui investasi dalam efek syariah yang tercantum dalam daftar efek syariah yang ditetapkan oleh OJK dan/atau pihak lain yang diakui oleh OJK.

Di samping itu, TRIM Syariah Berimbang memiliki kebijakan investasi sebagai berikut :

• Minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat ekuitas,
• Minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada efek bersifat utang, serta
• Minimum 5 persen dan maksimum 75 persen pada instrumen pasar uang.


Sumber: Bareksa

Sekedar informasi, sejak awal tahun ini hingga penutupan 26 November 2019, TRIM Syariah Berimbang telah tumbuh 9,22 persen year to date (YtD), jauh mengungguli tolok ukurnya yakni indeks reksadana campuran dan indeks reksadana campuran syariah yang masing-masing hanya naik 0,97 persen YtD dan 0,74 persen YtD.

Top 5 Reksadana Campuran YtD 2019 (per 26 November 2019)


Sumber: Bareksa

Selain itu, kenaikan return reksadana TRIM Syariah Berimbang sepanjang tahun ini telah menjadikannya sebagai reksadana campuran dengan kinerja terbaik dari sisi return dalam periode tersebut yang dijual di Bareksa.

Melansir fund fact sheet per Oktober 2019, beberapa top holdings aset yang ada dalam portofolio TRIM Syariah Berimbang antara lain :

• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Excelcomindo Pratama
• PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
• Sukuk Negara Ritel Seri SR-011
• PT United Tractors Tbk (UNTR)

Sebagai informasi, TRIM Syariah Berimbang dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana yang diluncurkan sejak 27 Desember 2006 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Adapun reksadana campuran merupakan jenis reksadana yang portofolionya berisi instrumen aset deposito, obligasi, dan saham. Reksadana jenis ini cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang dan bagi investor yang memiliki profil risiko moderat.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.