Bareksa.com - Wakatobi, kepulauan yang terdiri atas Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko ini disebut-sebut sebagai destinasi bawah laut terindah di dunia.
Salah satu kepulauan yang terdapat di Timur Indonesia ini siap memuaskan pemilik hobi seperti fotografi, snorkeling, diving, dan mancing. Sebab kepulauan ini menyuguhkan keindahan pemandangan alam, pesisir pantainya hingga kekayaan sosial budaya. Tidak cukup itu, di bawah laut bersiap-siaplah terkesima dengan keragaman biota lautnya.
Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi menyebutkan Wakatobi termasuk ke dalam jalur segitiga karang dunia, di mana terdapat enam negara yang masuk ke dalam segitiga emas ini, terbentang dari selatan mulai Thailand, Malaysia, Filipina, Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini dan berakhir di Kepulauan Solomon di Samudera Pasifik. Nah, wilayah Indonesia yang disebut-sebut tepat berada di jantung segitiga emas karang dunia adalah Wakatobi, Bali, Kalimantan, Lombok, dan Papua.
Wakatobi memiliki lebih dari 750 spesies karang (coral) dari 850 jenis coral di dunia. Banyak dan beragamnya jumlah spesies karang di Wakatobi bahkan dinilai masih lebih banyak dibandingkan yang dimiliki Karibia.
Selain itu, di Kepulauan Wakatobi juga terdapat lebih dari 942 spesies ikan. Tak heran bagi para pecinta wisata bahari, Wakatobi masuk dalam daftar yang wajib dikunjungi. Melimpahnya kekayaan alam yang dimiliki Wakatobi, tak ayal mendorong pemerintah memasukkan Wakatobi dalam 10 destinasi Bali baru di Indonesia.
Kementerian Pariwisata seperti dikutip Kompas.com (7/11/18), menyatakan 10 destinasi Bali baru dimaksud ialah Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Pemerintah pada 1996, telah menetapkan Wakatobi sebagai Taman Nasional Laut (TNL) sekaligus menjadi salah satu yang terluas di Indonesia. Terdapat ratusan titik selam di Wakatobi antara lain Coral Garden, Cornucopia, House Reef, dan Roma.
Tapi Wakatobi tak hanya kaya akan gugusan karang dan ikan. Bagi para pecinta wisata bahari dunia, keelokan ikan paus sperma yang biasanya hadir pada bulan November ketika perairan Wakatobi lebih hangat daripada laut di belahan bumi lain, juga menjadi salah satu keunikan yang terdapat di Wakatobi.
Sementara itu dari sisi kekayaan sosial budaya, Kepulauan Wakatobi memiliki sejumlah Kampung Bajo, yang menjadi salah satu destinasi wisata budaya jika sedang berkunjung di Wakatobi. Masyarakat Bajo konon telah mendiami kawasan Kepulauan Wakatobi sejak 1600-an.
Orang-orang Suku Bajo menggantungkan hidup dari hasil laut dan hal inilah yang membuat orang Bajo dikenal sebagai pelaut dan pembuat kapal yang ulung. Bahkan, kampung-kampung mereka berada di atas perairan. Salah satu kampung Bajo yang menjadi 'rumah' orang laut (sebutan bagi orang Suku Bajo), di Wakatobi terdapat di Pulau Wangi-Wangi yang lokasinya berada tak jauh dari daratan.
Salah satu lokasi penyelaman di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara (shutterstock)
Simulasi Investasi Reksadana
Apakah kamu ingin pergi ke tempat yang dijuluki sebagai salah satu percikan surga di Timur Indonesia tersebut? Jika danamu terbatas, tenang, kamu masih tetap bisa berkunjung ke Wakatobi dengan trik sederhana dalam menyiapkan dananya yakni dengan berinvestasi di reksadana.
Sebagai langkah awal, mari kita estimasi kebutuhan dana untuk traveling ke Wakatobi. Sebut saja tiket ekonomi pesawat pulang pergi Jakarta-Wakatobi-Jakarta, senilai Rp7 juta dan kita mengambil paket wisata Wakatobi selama empat hari tiga malam senilai Rp5 juta. Anggaran selanjutnya, sekitar Rp3 juta untuk biaya tak terduga serta membeli oleh-oleh untuk keluarga serta kerabat di Jakarta.
Sedikitnya dibutuhkan dana sekitar Rp15 juta. Namun estimasi ini bisa saja lebih kecil atau lebih besar tergantung dari waktu kamu memutuskan untuk liburan ke Wakatobi. Sebelum menentukan waktu liburan ke Wakatobi baiknya cari tahu terlebih dahulu kapan low season, atau hari-hari di mana tidak adanya hari libur entah libur anak sekolah maupun libur keagamaan seperti Lebaran.
Selain itu, cari tahu juga kapan perkiraan jatuhnya high season (misalnya long weekend, libur nasional ketika Lebaran, Imlek, dan Natal) dan peak season (musim libur yang bertepatan dengan musim libur di luar negeri yakni periode puncaknya jatuh pada libur Natal yaitu 20 Desember hingga 10 Januari).
Misalkan kamu sudah memutuskan untuk berangkat ke Wakatobi selama empat hari tiga malam, dengan perkiraan kebutuhan dana Rp15 juta. Kamu mampu menyisihkan dana atau menabung Rp45.000 per hari di reksadana atau sekitar Rp1.350.000 per bulan selama 1 tahun. Maka kamu berhasil mengumpulkan dana pokok investasi Rp16,2 juta.
Tidak hanya itu, karena kamu berinvestasi di reksadana pasar uang Sucorinvest Money Market Fund yang tersedia di Bareksa, maka kamu berpotensi memperoleh imbal hasil. Secara historikal reksadana ini mengantongi return 7,29 persen dalam satu tahun terakhir (per 22 November 2019).
Sumber : Bareksa
Dari hasil simulasi, nilai investasi kamu berpotensi meraih imbal hasil Rp606.409. Sehingga total dana pokok dan imbal hasil investasi yang kamu dapatkan mencapai Rp16.806.409. Dengan dana ini, maka sudah mencukupi kebutuhan biaya buat kamu untuk traveling ke Wakatobi. Simulasi ini mengandaikan kamu telah berinvestasi setahun lalu.
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Ada beberapa jenis reksadana. Reksadana yang dipilih, bisa disesuaikan dengan karakter kamu apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kamu kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Sementara jika kamu cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Terakhir, jika kamu cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.