Peringati Hari Anak Sedunia, Siapkan Dana Pendidikan Anak di Reksadana

Bareksa • 21 Nov 2019

an image
Siswa-siswi sekolah dasar mengikuti upacara peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) di lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (2/5). ANTARA FOTO/Rahmad/aww/16.

Berinvestasi di reksadana bisa menjadi cara untuk menyiapkan kebutuhan finansial anak di masa depan

Bareksa.com - Berbeda dengan peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli, Hari Anak Sedunia diperingati setiap tanggal 20 November. Untuk peringatan Hari Anak Sedunia tahun ini disebut untuk meningkatkan kesejahteraan anak.

Seperti dikutip Tirto.id (20/11/19), peringatan hari anak sedunia diawali pada 20 November 1959, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat Deklarasi Hak-Hak Anak. Selanjutnya pada 20 November 1989, Majelis Umum PBB mendeklarasikan Konvensi Hak-Hak Anak. Kemudian pada 1990, Hari Anak Sedunia juga menjadi peringatan bagi Majelis Umum PBB saat mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak.

Di dalam Konvensi Hak Anak, dijabarkan adanya komitmen global mengikat pada hak-hak yang melekat pada setiap anak perempuan dan laki-laki. Kabar baik dari peringatan Konvensi Hak Anak yang pada tahun ini diperingati genap 30 tahun, kematian anak-anak telah turun lebih dari setengah dan stunting global juga menurun.

Tapi sayangnya, hingga saat ini jutaan anak masih jadi korban perang, hidup dalam kemiskinan dan bahkan mendapatkan diskriminasi. PBB berharap, dengan adanya peringatan Hari Anak Sedunia bisa mengajak masing-masing orang untuk menginspirasi, mengadvokasi, mempromosikan serta merayakan hak-hak anak. Konkritnya, masyarakat bisa mengimplementasikan hak-hak anak ke dalam dialog serta tindakan nyata.

Pemerintah Indonesia pada 1990 melalui Keputusan Presiden Nomor 36/1990, mengakui hak-hak anak sebagaimana terdapat dalam isi Konvensi Hak-hak Anak yang disahkan PBB pada 1954. Nah sebenarnya apa saja hak-hak anak?

Hak-hak yang dimiliki sekaligus melekat oleh anak antara lain hak untuk bermain, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan perlindungan, hak untuk mendapatkan rekreasi, hak untuk mendapatkan makanan, hak untuk mendapatkan akses kesehatan, hak untuk berperan dalam pembangunan-bisa mengenyam pendidikan, dan hak untuk mendapatkan kesamaan.

Terdapat pelbagai cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi hak-hak anak. Salah satu caranya, mengalokasikan dana atau uang untuk berinvestasi khusus bagi anak. Nah, salah satu jenis investasi yang cocok bagi penyediaan jaminan dana bagi anak di masa depan adalah berinvestasi reksadana.

Reksadana ialah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi dan dimasukkan ke dalam berbagai aset seperti pasar uang, obligasi dan saham. Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.

Jenis reksadana yang dipilih, bisa disesuaikan dengan karakter Anda apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika Anda kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang. Nah, jika Anda cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Terakhir, jika Anda cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

Kenaikan Biaya Pendidikan

Investasi reksadana dapat dikhususkan untuk menyediakan dana pendidikan. Terlebih, biaya pendidikan tidaklah murah dan setiap tahunnya mengalami kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tiap tahun biaya pendidikan mengalami kenaikan dengan persentase 10 persen.

Untuk mempersiapkan dana pendidikan bagi anak, katakanlah Anda memilih berinvestasi di reksadana campuran dan memilih salah satu top five reksadana di Bareksa.

Contohnya, Shinhan Balance Fund yang mencatatkan imbal hasil (return) hingga 76,44 persen dalam lima tahun terakhir (per 19 November 2019). Atau jika dirata-ratakan 15,28 persen per tahun. Imbal hasil tersebut tentu di atas inflasi biaya pendidikan yang sebesar 10 persen tersebut.

Berdasarkan simulasi reksadana Bareksa, jika Anda berinvestasi Rp500.000 per bulan, rutin selama lima tahun (19 November 2014 hingga 19 November 2019), uang pokok yang dikumpulkan Rp30 juta.

Tapi, jumlah itu berpotensi tumbuh jika diinvestasikan di reksadana, di mana nilainya bisa tumbuh Rp11.959.119, sehingga total investasi plus return menjadi Rp41.959.119.

Dengan dana senilai itu bisa digunakan untuk persiapan biaya pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga persiapan biaya uang gedung anak masuk kuliah.

Simulasi Investasi di Reksadana Campuran Periode 5 Tahun


Sumber : Bareksa

Simulasi tersebut mengandaikan kita sudah berinvestasi di reksadana Shinhan Balance Fund sejak lima tahun lalu.

Adanya potensi nilai uang pokok, tentu akan memperkuat jaminan penyediaan dana pendidikan bagi sang anak. Berinvestasi di reksadana yang dikhususkan bagi anak, juga bisa digunakan untuk persiapan pemenuhan hak-hak anak lainnya, seperti hak untuk mendapatkan rekreasi, hak untuk mendapatkan makanan, dan hak untuk mendapatkan akses kesehatan.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.