Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : 0,7 persen
Indeks Reksadana Saham : -4,61 persen
Mega Asset Greater Infrastructure : 4,61 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -11,24 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 4,41 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksa Dana Campuran : -0,61 persen
Mandiri Investa Aktif : 2,12 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -2,17 persen
Cipta Syariah Balanced : 2,79 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,41 persen
Cipta Bond : 2,81 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,3 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 1,88 persen
Reksa Dana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,38 persen
Capital Money Market Fund : 0,7 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,3 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,55 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 11 November 2019 turun 0,47 persen ke level 6.148,74. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp 524 miliar. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 12/11/2019 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 7,1 persen, pada 11 November 2019.
Di tengah melemahnya IHSG, reksadana campuran dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak return 11,6 persen dan 10,19 persen sejak awal tahun sampai dengan 11 November 2019 (year to date). Dua reksadana itu adalah TRIM Syariah Berimbang dan Schroder Dynamic Balanced Fund.
Reksadana TRIM Syariah Berimbang mencetak return 11,6 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Astra International Tbk (ASII), obligasi Excelcomindo Pratama, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), obligasi SBSN Seri PBS022 (PBS022), dan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Sedangkan reksadana Schroder Dynamic Balanced Fund mencetak return 10,19 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Oktober 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), Obligasi Negara RI Seri FR0068 (FR0068), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078 (FR0078), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082), dan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.