Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : 0,96 persen
Indeks Reksadana Saham : 0,16 persen
Mega Asset Greater Infrastructure : 3,14 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -1,22 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 3,65 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 0,8 persen
HPAM Flexi Plus : 5,04 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,37 persen
Cipta Syariah Balanced : 2,06 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 1,37 persen
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A : 2,94 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,24 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 1,87 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,34 persen
Prospera Dana Lancar : 0,69 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,26 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,56 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 31 Oktober 2019 turun 1,07 persen ke level 6.228,32. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp599 miliar. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/11/2019 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,1 persen, pada 31 Oktober 2019.
Meskipun IHSG melemah, di marketplace Bareksa terdapat reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) positif pada perdagangan 31 Oktober 2019, yaitu Narada Saham Indonesia.
Reksadana Narada Saham Indonesia mencetak imbal hasil (return) 1,66 persen dalam sehari pada 31 Oktober 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.