Bareksa.com - Samsung Electronics Indonesia kembali merilis tablet terbaru Samsung Galaxy Tab A 2019 yang dikhususkan untuk anak-anak sekolah. Tablet ini dibekali dengan fitur esensial yang membuat proses belajar di sekolah dan di rumah menjadi lebih menyenangkan.
Product Marketing Profesional Samsung Electronics Indonesia Elvira Dwi Anggraeni menjelaskan tablet tersebut cocok untuk anak sekolah yang ingin menikmati belajar dengan teknologi.
"Galaxy Tab A 2019 ini hadir dalam dua varian warna yakni silver dan black. Dengan desain premium compact, bodinya menggunakan material metal," ujar Elvira di Samsung Executive Briefing Center, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019 seperti dilansir dari tempo.co.
Galaxy Tab A 2019 memiliki layar dengan aspek rasio 16:10. Selain itu, tablet juga sudah disenjatai dengan chip Snapdragon 459, yang didampingi dengan RAM 2 GB dan memori internal 32 GB, dan bisa diperluas dengan microSD 512 GB.
"Ini cukup untuk mendukung untuk anak-anak," kata Elvira.
Merek asal Negeri Gingseng ini membekali Galaxy Tab A 2019 dengan dua speaker untuk memutar aplikasi belajar dengan audio, microphone, micro USB, dan kamera depan dan belakang masing 2 MP dan 8 MP. Dari segi baterai, Galaxy Tab A 2019 mengemas daya 5100 mAh, yang bisa mendukung aktivitas belajar anak-anak.
Tablet sudah menjalankan sistem operasi Android 9 atau Pie dengan user interface Samsung One UI yang bisa multi-window. "Untuk mendukung aktivitas belajar anak, kami juga memiliki aplikasi Kids Home dan My School. Dengan aplikasi tersebut, tidak hanya siswa yang menggunakan, guru dan orang tua juga bisa memantau aktivitas belajar anak," tutur Elvira.
Samsung juga bekerja sama dengan organisasi pendidikan PesonaEdu. Organisasi tersebut fokus dengan membuat konten edukasi teknologi.
Tertarik untuk memiliki tablet tersebut? Sebagai informasi, Galaxy Tab A 2019 dibanderol seharga Rp1,999 juta.
Jangan berutang kalau nanti tidak mampu membayar karena justru harganya jadi lebih mahal dan akan membebani keuangan Anda.
Bagi Anda yang ingin mengumpulkan uang lebih cepat, ada cara sederhana untuk melakukan hal tersebut. Yakni dengan cara menginvestasikan uang Anda di reksadana pendapatan tetap yang mampu memberikan keuntungan menarik dengan risiko yang tidak terlalu besar (rendah-moderat)
Simulasi Reksadana
Bagi Anda yang ingin mengumpulkan uang untuk membeli Samsung Galaxy Tab A 2019 tersebut, Anda dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan rutin menginvestasikan uang Anda ke produk investasi yaitu reksadana pendapatan tetap.
Untuk menghitungnya, mari kita gunakan Simulasi Bareksa, yang menggunakan data historikal kinerja reksadana.
Sumber: Bareksa
Misalkan Anda memiliki modal awal Rp150.000, lalu mampu menyisihkan uang dengan jumlah yang sama setiap bulannya atau sekitar Rp5.000 per hari selama satu tahun.
Uang ini secara rutin tiap bulan diinvestasikan ke dalam produk reksadana pendapatan tetap Syailendra Fixed Income Fund. Reksadana ini dikelola oleh PT Syailendra Capital.
Sumber: Bareksa
Alhasil uang pokok yang berhasil Anda kumpulkan selama satu tahun Rp1,95 juta. Ternyata, tidak sampai di situ, uang tersebut berkembang dan berhasil tumbuh Rp180.084,30 (9,24 persen) dalam periode setahun (30 Oktober 2019 hingga 30 Oktober2019), sehingga total uang Anda menjadi Rp2,13 juta.
Dengan demikian, uang yang berhasil Anda simpan dan investasikan ke dalam reksadana pendapatan tetap telah mencukupi keinginan untuk membeli tablet Samsung Galaxy Tab A 2019.
Mengapa Reksadana Bisa Untung?
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara itu, reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Obligasi atau surat utang ini bisa yang diterbitkan oleh perusahaan (korporasi) maupun obligasi pemerintah.
Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham sehingga cocok untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun.
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.