Saham BNLI Melonjak, Reksadana Campuran Ini Melesat

Bareksa • 23 Oct 2019

an image
Kantor cabang bank permata, Jl Merdeka Bandung (Company website)

Saham BNLI ditutup melonjak 5,43 persen ke level Rp1.260 pada perdagangan kemarin

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) terpantau mengalami penguatan pada perdagangan Selasa (22/10/2019) dengan ditutup melonjak 5,43 persen ke level Rp1.260 per saham.

Volume transaksi perdagangan kemarin tercatat sebanyak 702.151 lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp86,68 miliar, melonjak signifikan dibandingkan dengan transaksi sehari sebelumnya yang sebanyak 256.163 lot dengan nilai transaksi Rp30,76 miliar.

Lonjakan saham ISAT yang terjadi pada perdagangan kemarin turut mendorong kinerja reksadana yang memiliki saham tersebut dalam portofolionya.

Berdasarkan reksadana campuran yang dijual Bareksa, kemarin reksadana campuran HPAM Flexi Plus menjadi reksadana campuran dengan imbal hasil (return) harian tertinggi dibandingkan seluruh produk lain yang sejenis. Berikut ulasannya.

HPAM Flexi Plus


Sumber: Bareksa

Reksadana campuran yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management ini berhasil mencatatkan kenaikan 2,9 persen pada perdagangan kemarin, padahal di saat yang bersamaan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat hanya naik 0,42 persen.

Hingga September 2019, HPAM Flexi Plus juga telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp112,57 miliar.

HPAM Flexi Plus bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang dengan melakukan investasi ke dalam instrumen investasi secara aktif pada efek saham yang telah dijual dalam penawaran umum dan/atau dicatatkan di Bursa Efek dan/atau efek bersifat utang dan/atau instrumen pasar uang dan/atau Kas dan setara Kas.

Arah kebijakan investasinya yaitu :

• Minimum 2 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat ekuitas
• Minimum 2 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat utang
• Minimum 2 persen dan maksumum 79 persen pada instrumen pasar uang yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun serta kas dan setara kas

Melansir fund fact sheet per September 2019, beberapa aset lain yang terdapat dalam portofolio HPAM Flexi Plus antara lain:

• PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
• PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
• PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
• PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Sebagai informasi, HPAM Flexi Plus dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp1.000.000. Reksadana campuran yang diluncurkan sejak 18 Juli 2011 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Adapun reksadana campuran merupakan jenis reksadana yang portofolionya berisi instrumen aset deposito, obligasi, dan saham. Reksadana jenis ini cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang dan bagi investor yang memiliki profil risiko moderat.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.