Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Return Dua Reksadana Pasar Uang tetap Melesat

Bareksa • 11 Oct 2019

an image
Ilustrasi menabung investasi reksadana yang digambarkan dengan pohon tumbuh dari toples berisi uang koin

Reksa Dana Mega Dana Kas dan Sucorinvest Money Market Fund mencetak return 5,68 persen dan 5,67 persen secara YtD

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : -4,94 persen
Indeks Reksadana Saham : -5,25  persen
Narada Saham Indonesia : -1,61 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -5,2 persen
Simas Syariah Unggulan : -1,59 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -2,55 persen
Schroder Dana Kombinasi : 0,61 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -2,39 persen
Cipta Syariah Balance : -1,24 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,28 persen
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A : 0,99 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,21 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 0,97 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,35 persen
Prospera Dana Lancar : 0,68 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,2 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,59 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu 10 Oktober 2019 melemah 0,09 persen ke level 6.023,64.  Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp565 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,2 persen, pada 10 Oktober 2019.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pasar uang yang mampu mencetak return 5,68 persen dan 5,67 persen sejak awal tahun sampai dengan 10 Oktober 2019 (year to date). Dua reksadana itu adalah Reksa Dana Mega Dana Kas dan Sucorinvest Money Market Fund.

Reksadana Mega Dana Kas mencetak return 5,68 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2019, reksadana ini menempatkan 100 persen portofolionya pada instrumen investasi pasar uang seperti deposito dan obligasi berjangka waktu kurang dari 1 tahun. Sayangnya, reksadana ini tidak memberi informasi detail aset dalam fund fact sheet.

Sedangkan Sucorinvest Money Market Fund mencetak return 5,67 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode September 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Deposito Bank BRI Agro, Deposito Bank Jateng, Obligasi PT Summarecon Agung Tbk, Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk, dan Obligasi PT Indosat Tbk.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.