Makin Semarak, Reksadana ETF PNM Investment Jadi yang ke-8 Dicatatkan di BEI

Bareksa • 30 Sep 2019

an image
Pencatatan Perdana Reksa Dana PNM ETF CORE LQ45 (XPCR). XPCR merupakan ETF pertama yang diterbitkan oleh PT PNM Investment Management dan juga merupakan ETF ke-8 yang tercatat di BEI pada tahun 2019. (doc BEI)

Reksadana dengan kode XPCR ini tercatat sebanyak 5.500.000 unit dengan NAB Rp916 per unit

Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia kembali kedatangan produk reksadana exchange trade fund (ETF). Kali ini hadir melalui racikan PT PNM Investment Management.

Reksadana ETF dengan nama PNM ETF Core LQ45 mulai dicatatkan di BEI pada hari ini (Senin, 30 September 2019). Reksadana dengan kode XPCR ini tercatat sebanyak 5.500.000 unit dengan nilai aktiva bersih (NAB) awal sebesar Rp961 per unit.

Kehadiran reksadana ETF PNM ETF Core LQ45 tentu saja menambah anggota ETF di BEI. Sepanjang tahun ini, total reksadan ETF yang hadir mencapai 8 produk.

Dengan catatan itu, bukan tidak mungkin jika dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksadana ETF bisa kembali tumbuh. Pasalnya, per Agustus 2019, AUM reksadana ETF mencatat penurunan dari posisi akhir kuartal II 2019 yang sebesar Rp14,2 triliun menjadi Rp13,9 triliun.

AUM Reksadana ETF per Agustus 2019

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2019

Meski begitu, sejak 2014 hingga Agustus 2019 pertumbuhan AUM reksadana ETF terbilang signifikan. pertumbuhannya mencapai 348,39 persen dari Rp3,1 triliun menjadi Rp13,9 triliun.

Sebagai informasi, ETF pertama kali digulirkan oleh State Street Global Advisors pada 1993. Sejak itu popularitas ETF terus tumbuh dan mengumpulkan aset dengan kecepatan yang tinggi. Sebenarnya apakah yang dimaksud ETF?

ETF adalah reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Dengan kata lain, ETF adalah sebuah produk investasi yang menggabungkan dua karakteristik produk sekaligus, yaitu reksadana berbentuk terbuka (open ended fund) dan saham (common stock).

Adapun ETF dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu ETF aktif dan pasif. ETF aktif adalah ETF yang dikelola secara aktif oleh Manajer Investasi (MI) berdasarkan kriteria dan pemilihan efek yang ditentukan oleh MI sehingga kinerja ETF bergantung kepada kinerja manajer investasi tersebut.

ETF pasif adalah ETF yang dikelola secara pasif dengan pemilihan efek mengacu kepada suatu indeks tertentu sehingga kinerjanya merupakan cerminan dari kinerja dari indeks acuan tersebut.

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.