Bareksa.com - Pasar saham Indonesia menjalani hari yang cukup manis pada perdagangan Kamis, 27 September 2019. Dibuka dengan kenaikan 0,36 persen ke level 6.168,67, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak sekalipun merasakan pahitnya zona merah. Per akhir sesi dua, IHSG melejit 1,37 persen ke level 6.230,33.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau yakni indeks Nikkei menguat 0,13 persen, indeks indeks Hang Seng terkerek 0,37 persen, dan indeks Kospi bertambah 0,05 persen.
Koreksi yang sudah terjadi pada perdagangan Rabu (25/09/2019) membuka ruang bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi beli pada perdagangan kemarin. Pada Rabu, indeks Nikkei ditutup turun 0,36 persen, indeks Hang Seng anjlok 1,28 persen, dan indeks Kospi berkurang 1,32 persen.
Sementara itu, IHSG memang menguat di hari Rabu, namun tipis saja yakni 0,14 persen. Apresiasi IHSG pada perdagangan Rabu terjadi seiring dengan lonjakan yang terjadi pada menit-menit akhir perdagangan.
Sentimen Positif
Sentimen positif datang dari kondisi Indonesia yang sudah “cooling down” ikut menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Tanah Air. Seperti yang diketahui, dalam beberapa waktu terakhir gelombang demonstrasi terjadi di berbagai kota di Indonesia terkait dengan beberapa isu.
Isu-isu yang dimaksud antara lain revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) yang belum lama ini sudah disahkan oleh parlemen. Disahkannya revisi UU KPK dipandang oleh banyak pihak sebagai upaya yang sistematis untuk melemahkan posisi KPK, sebuah lembaga yang memiliki rekam jejak bagus dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dipersulit dan dibatasinya penyadapan, dibatasinya sumber rekrutmen penyelidik dan penyidik, dan penuntutan perkara korupsi yang harus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung merupakan poin-poin yang meresahkan hati banyak pihak.
Pada hari Senin (23/09/2019) dan Selasa (24/09/2019), aksi demo besar-besaran digelar di Gedung DPR yang salah tujuannya adalah memprotes pengesahan revisi UU KPK. Tak hanya di Jakarta, aksi serupa bisa didapati dari Sumatera sampai Papua. Bahkan pada Rabu (25/09/2019), aksi demo kembali terjadi di Gedung DPR, melibatkan pelajar setingkat SMA.
Selain revisi UU KPK, aksi demo juga digelar guna menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Sejumlah RUU lainnya yang juga meresahkan masyarakat di antaranya adalah RUU Pemasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Minerba.
Kondisi di Tanah Air yang kini sudah relatif kondusif membuat optimisme dari investor untuk memburu saham-saham di Tanah Air menjadi membuncah, termasuk investor asing.
Saham Big Caps Topang IHSG, Reksadana Saham Ini Melonjak
Lonjakan IHSG pada perdagangan kemarin kompak ditopang oleh saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar, antara lain :
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) : 2,1 persen
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) : 3,18 persen
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) : 3,31 persen
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) : 2,89 persen
• PT Astra International Tbk (ASII) : 3,07 persen
Di sisi lain, lonjakan yang terjadi pada IHSG turut mendorong kinerja reksadana saham pada perdagangan kemarin. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham tercatat menguat 1,18 persen dan indeks reksadana saham syariah naik 0,83 persen.
Di sisi lain, berdasarkan reksadana saham yang dijual Bareksa, ada satu reksadana saham yang mencatatkan kenaikan 2 persen dikarenakan berdasarkan fund fact sheetnya memiliki saham-saham big caps seperti yang disebutkan di atas, yakni reksadana saham BNI-AM Inspiring Equity Fund.
Sumber: Bareksa
Reksadana saham yang dikelola oleh PT BNI Asset Management ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp1,47 triliun.
BNI-AM Inspiring Equity Fund bertujuan untuk memperoleh pertambahan nilai investasi yang optimal dengan melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri untuk memperoleh capital gain dan dividen.
Sebagai informasi, BNI-AM Inspiring Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang telah diluncurkan sejak 7 April 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.