Saham PGAS Melesat, Reksadana Ini Ikut Melonjak

Bareksa • 18 Sep 2019

an image
Suasana kegiatan ekplorasi minyak bumi yang dilakukan PT Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/8). PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). ANTARA FOTO/Moch Asim

Harga saham PT Perusahaan Gas NegaraTbk (PGAS) ditutup melesat 6,34 persen ke level Rp2.180 pada perdagangan kemarin

Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas NegaraTbk (PGAS) ditutup melesat 6,34 persen ke level Rp2.180 per saham pada perdagangan Selasa, 17 September 2019. Volume transaksi perdagangan kemarin tercatat sebanyak 1,67 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp356,72 miliar, melonjak signifikan dibandingkan dengan transaksi sehari sebelumnya yang sebanyak 529,94 ribu lotdengan nilai transaksi Rp107,41 miliar.

Lonjakan saham PGAS yang terjadi pada perdagangan kemarin turut mendorong kinerja reksadana yang memiliki saham tersebut dalam portofolionya.

Berdasarkan reksadana saham yang dijual Bareksa, kemarin reksadana saham Minna Padi Pasopati Saham menjadi reksadana saham dengan imbal hasil (return) harian tertinggi dibandingkan seluruh produk lain yang sejenis. Berikut ulasannya.

Minna Padi Pasopati Saham


Sumber: Bareksa   

Reksadana saham yang dikelola oleh PT Minna Padi Aset Manajemen ini berhasil naik 1,21 persen pada perdagangan kemarin, jauh mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat hanya menguat 0,27 persen.

Hingga Agustus 2019, Minna Padi Pasopati Saham juga telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp1,34 triliun.

Minna Padi Pasopati Saham bertujuan untuk mempertahankan nilai modal dan mendapatkan tingkat penghasilan yang terus menerus dalam jangka menengah dan panjang dengan cara melakukan investasi portofolio secara aktif pada efek ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi.

Arah kebijakan investasinya yaitu :

• Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek ekuitas
• Minimum 0 persen dan maksium 20 persen pada deposito dan kas

Melansir fund fact sheet per Agustus 2019, beberapa aset lain yang terdapat dalam portofolio Minna Padi Pasopati Saham antara lain:

• PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
• PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
• PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
• BPD Jawa Timur

Sebagai informasi, Minna Padi Pasopati Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp250.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 21 Oktober 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.

Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang. Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.