Bareksa.com - Perdagangan bulan Agustus 2019 resmi berlalu, pasar saham Indonesia mengalami pergerakan yang kurang memuaskan di bulan ketujuh pada tahun ini dikarenakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah tipis 0,18 persen month on month (MoM) sepanjang bulan lalu.
Alhasil jika dilihat sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan akhir bulan lalu (year to date/YtD), IHSG telah mencatatkan kenaikan 2,16 persen.
Kinerja bursa saham domestik yang terbilang terbatas sepanjang bulan lalu, membuat kinerja reksadana saham ikut mengalami tekananyang tergambar dari terpangkasnya indeks reksadana saham 1,67persen MoM dan indeks reksadana saham syariah yang melemah 0,55 persen MoM.
Perbandingan NAB Indeks Reksadana Saham dan Reksadana Saham Syariah (Per 2-30 Agustus 2019)
Sumber: Bareksa
Di tengah kondisi IHSG serta kinerja reksadana yang secara umum masih tertekan,terdapat sejumlah produk reksadana saham yang dijual Bareksa yang masih mampu menghasilkan kinerja positif serta melampaui ketiga benchmark di atas sepanjang bulan Agustus.
Top 5 Reksadana Saham Return Tertinggi Agustus 2019
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, lima produk reksadana saham yang dijual Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi secara MoM (Periode 2 – 30 Agustus2019), berhasil mencatatkan kenaikan dari 2,2 hingga 3,74 persen MoM.
Berikut ulasan 5 produk reksadana saham yang menjadi juara pada bulan Agustus 2019 dari sisi returnnya :
1. Sucorinvest Maxi Fund
Reksadana saham yang menjadi juara pada bulan Agustus 2019 ditempati oleh Sucorinvest Maxi Fund dengan return 3,74 persen MoM. Produk yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini, hingga Juli 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp169,31 miliar.
Kinerja NAB per Unit Sucorinvest Maxi Fund (30 Juli - 30 Agustus 2019)
Sumber: Bareksa
Sucorinvest Maxi Fund bertujuan untuk memberikan apresiasi modal dan tingkat keuntungan yang optimal dalam jangka panjang dengan mengkapitalisasi pasar modal Indonesia.
Sucorinvest Maxi Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 1 Oktober 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodianPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
2. Batavia Dana Saham Syariah
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor dua pada bulan Agustus 2019 ditempati oleh Batavia Dana Saham Syariah dengan return 3,52 persen MoM.
Produk yang dikelola oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen ini hingga Juli 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp139,05 miliar.
Kinerja NAB per Unit Batavia Dana Saham Syariah (30 Juli - 30 Agustus 2019)
Sumber: Bareksa
Batavia Dana Saham Syariah bertujuan untuk mendapatkan kenaikan modal dalam jangka panjang dengan berinvestasi pada saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang merupakan bagian dari Daftar Efek Syariah.
Batavia Dana Saham Syariah dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 19 Juli 2007 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
3. BNP Paribas Pesona Syariah
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor tiga pada bulan Agustus 2019 ditempati oleh BNP Paribas Pesona Syariah dengan return 2,48 persen MoM.
Produk yang dikelola oleh PT BNP Paribas Asset Management ini, hingga Juli 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp804,84 miliar.
Kinerja NAB per Unit Batavia Dana Saham Syariah (30 Juli - 30 Agustus 2019)
Sumber: Bareksa
BNP Paribas Pesona Syariah bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang menarik dalam jangka panjang melalui mayoritas investasi pada efek syariah bersifat ekuitas.
BNP Paribas Pesona Syariah dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 7 Mei 2007 ini bekerja sama dengan bank kustodian The Hongkong And Shanghai Banking Corporation.
4. Sucorinvest Sharia Equity Fund
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor empat pada bulan Agustus 2019 ditempati oleh Sucorinvest Sharia Equity Fund dengan return 2,46 persen MoM.
Produk yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini hingga Juli 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp188,16 miliar.
Kinerja NAB per Unit Sucorinvest Sharia Equity Fund (30 Juli - 30 Agustus 2019)
Sumber: Bareksa
Sucorinvest Sharia Equity Fund bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan dalam jangka panjang pada saham berbasis syariah dengan melakukan investasi minimum 25 persen dari net asset value (NAV) diinvestasikan pada saham-saham berkapitalisasi kecil – menengah yang memiliki pertumbuhan bisnis yang baik.
Sucorinvest Sharia Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 8 November 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
5. TRIM Syariah Saham
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor lima pada bulan Agustus 2019 ditempati oleh TRIM Syariah Saham dengan return 2,2 persen MoM. Produk yang dikelola oleh PT Trimegah Asset Management ini, hingga Juli 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp77,43 miliar.
Kinerja NAB per Unit TRIM Syariah Saham (30 Juli - 30 Agustus 2019)
Sumber: Bareksa
TRIM Syariah Saham bertujuan untuk mempertahankan investasi awal dan memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal melalui investasi dalam efek syariah yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK dan/atau pihak lain yang diakui oleh BAPEPAM dan LK.
TRIM Syariah Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 27 Desember 2006 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Perlu diingat, reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi juga dan cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.