Perang Dagang AS-China Dongkrak Harga Emas, Reksadana Saham Ini Untung

Bareksa • 26 Aug 2019

an image
Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

Harga emas Antam mengekor harga emas dunia yang juga membentuk rekor baru sejak 6 tahun terakhir

Bareksa.com - Harga emas seri acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 9.000 (1,26 persen) hingga tembus rekor Rp725.000 per gram karena naiknya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. 

Memanasnya hubungan kedua negara membuat pelaku pasar keuangan semakin sulit melihat akhir dari perseteruan yang naik-turun sejak Agustus tahun lalu ini.

Kondisi tersebut membuat harga emas dunia menguat, terkait dengan kodrat si logam mulia sebagai instrumen investasi lindung nilai (hedging) yang menghindari risiko dan dianggap produk lebih aman (safe haven instrument) ketika pasar global berkontraksi. 

Karena itulah, harga emas Antam juga mengekor harga emas dunia yang juga membentuk rekor baru sejak 6 tahun terakhir.

Aksi balas (retaliasi) ancam dilakukan China pada Jumat malam WIB atau pagi hari waktu AS terhadap rencana penaikan tarif impor oleh Negeri Paman Sam, yang dibalas kembali oleh Presiden AS Donald Trump terhadap retaliasi tersebut.  Ketegangan perang dagang AS-China mendorong harga emas Antam terbang hingga mencetak rekor tertinggi baru sejak 6 tahun terakhir. 

Reksadana Saham yang Memiliki ANTM

Mengacu data logammulia.com, harga emas Antam Seri 100 gram sepanjang tahun ini telah melonjak sekitar 17,69 persen, cukup jauh di atas harga saham ANTM yang baru naik 7,19 persen.

Di sisi lain, kenaikan harga emas diperkirakan ke depannya turut berpengaruh positif terhadap harga saham ANTM, yang juga pada akhirnya akan dinikmati juga oleh reksadana yang memiliki saham ini dalam portofolionya.


Sumber: Bareksa

Berdasarkan data reksadana saham yang dijual Bareksa, tercatat ada tiga produk reksadana saham milik PT Sucorinvest Asset Management yang menempati jajaran lima besar reksadana saham dengan imbal hasil (return) tertinggi year to date (YtD) per 23 Agustus 2019, di mana ketiganya memiliki saham ANTM dalam portofolionya.

1. Sucorinvest Sharia Equity Fund

Sucorinvest Sharia Equity Fund menjadi reksadana saham dengan return tertinggi pertama yang memiliki saham ANTM dengan kenaikan 15,45 persen YtD.


Sumber: Bareksa

Sucorinvest Sharia Equity Fund bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan dalam jangka panjang pada saham berbasis syariah dengan melakukan investasi minimum 25 persen dari net asset value (NAV) diinvestasikan pada saham-saham berkapitalisasi kecil – menengah yang memiliki pertumbuhan bisnis yang baik.

Hingga Juli 2019, Sucorinvest Sharia Equity Fund telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp188,16 miliar.

Sebagai informasi, Sucorinvest Sharia Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 8 November 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

2. Sucorinvest Maxi Fund

Sucorinvest Maxi Fund menjadi reksadana saham dengan return tertinggi kedua yang memiliki saham ANTM dengan kenaikan 14,28 persen YtD.


Sumber: Bareksa

Sucorinvest Maxi Fund bertujuan untuk memberikan apresiasi modal dan tingkat keuntungan yang optimal dalam jangka panjang dengan mengkapitalisasi pasar modal indonesia.

Hingga Juli 2019, Sucorinvest Maxi Fund telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp169,31 miliar.

Sebagai informasi, Sucorinvest Maxi Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 1 Oktober 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

3. Sucorinvest Equity Fund

Sucorinvest Equity Fund menjadi reksadana saham dengan return tertinggi ketiga yang memiliki saham ANTM dengan kenaikan 9,79 persen YtD.


Sumber: Bareksa

Sucorinvest Equity Fund bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan jangka panjang dengan melakukan investasi pada saham dengan minimum 60 persen dari keseluruhan ekuitas yang diinvestasikan pada saham-saham LQ 45.

Hingga Juli 2019, Sucorinvest Equity Fund telah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp1,45 triliun.

Sebagai informasi, Sucorinvest Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian Rp100 ribu. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 8 Mei 2012 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang minimal 80 persen isi portofolionya adalah instrumen aset saham. Reksadana jenis ini cocok untuk tujuan jangka panjang (di atas 5 tahun) dan bagi investor yang bertipikal tinggi (risk taker) dalam menghadapi risiko.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.