Reksadana Pendapatan Tetap Masih Juara YtD 2019, Ini Prospek Kinerja Hingga 2020

Bareksa • 21 Aug 2019

an image
Ilustrasi investasi reksadana pendapatan tetap fixed income fund obligasi korporasi surat utang negara surat berharga yang disimbolkan dengan keyboard dan kunci

Sejak awal tahun hingga penutupan Selasa, 20 Agustus 2019, indeks reksadana pendapatan tetap sudah menguat 6,54 persen

Bareksa.com -  Sentimen positif di pasar obligasi tanah air diproyeksi bakal mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap sehingga berpotensi mencetak imbal hasil (return) yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana yang lain.

Hal itu tercermin dari pergerakan indeks reksadana Bareksa yang sejauh ini masih menunjukkan kinerja reksadana pendapatan tetap masih unggul dibandingkan dengan ketiga jenis reksadana yang lain.


Sumber: Bareksa

Sebagai informasi, sejak awal tahun hingga penutupan Selasa, 20 Agustus 2019, indeks reksadana pendapatan tetap sudah menguat hingga 6,54 persen year to date (YtD), kemudian disusul indeks reksadana campuran (4,18 persen YtD), lalu indeks reksadana pasar uang (3,17 persen YtD), dan indeks reksadana saham (-2,87 persen YtD).

Menurut analisis Bareksa,sepanjang tahun ini sentimen negatif untuk pasar obligasi dan reksadana pendapatan tetap hampir tidak ada, sehingga membuat kinerja reksadana yang berbasis surat utang ini melesat cukup tinggi.

Namun demikian, untuk tahun depan ada ekspektasi kenaikan pajak untuk kupon obligasi yang menjadi aset dasar produk reksadana pendapatan tetap menjadi 10 persen. Saat ini, pajak yang dikenakan adalah 5 persen, sementara normalnya dikenakan 15 persen.

Dengan adanya ekspektasi kenaikan pajak untuk kupon obligasi tersebut, maka secara otomatis yield akan berkurang.

Di sisi lain, tren suku bunga juga masih menjadi perhatian pelaku pasarmengingat apabila suku bunga naik, diperkirakan kinerja reksadana pendapatan tetap akan kembali negatif seperti tahun lalu.

Meski begitu, kinerja reksadana pendapatan tetap tidak hanya mengandalkan perubahan harga, tetapi juga dari pendapatan bunga dan kupon. Hal itu membuat investor memiliki opsi untuk menahan investasinya di reksadana pendapatan tetap selama 2 tahun ke depan untuk membalikkan kerugian.

Adapun dengan prospek penurunan suku bunga sebanyak 2 kali lagi menjelang akhir tahun, kinerja indeks reksa ana pendapatan tetap diperkirakan bisa melaju ke kisaran target 9 persen hingga 10 persen hingga akhir tahun ini.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Adapun reksadana pendapatan tetap merupakan jenis reksadana yang minimal 80 persen portofolionya berisi instrumen aset obligasi. Reksadana jenis ini cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang dan bagi investor yang bertipikal moderat terhadap risiko.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.