Antisipasi Mati Lampu, Ini Cara Nabung di Reksadana Buat Beli Genset Listrik

Bareksa • 06 Aug 2019

an image
Genset Honda EP2500CX (www.hondapowerproducts.co.id)

Genset listrik berkapasitas 2200 watt dengan waktu operasional hingga 13 jam dijual di harga Rp7,5 jutaan

Bareksa.com - Listrik padam di sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali selama hampir tujuh jam pada Ahad (4/8/2019) dan berlanjut pada Senin di sejumlah daerah di Jakarta justru mendatangkan berkah bagi penjual genset listrik rumah tangga. Sebab toko-toko genset di Jakarta hingga Bekasi justru ramai diserbu pembeli. Para pedagang genset meraih omzet ratusan juta rupiah sehari kemarin.

Dikutip Kompas.com, seorang Pemilik toko elektronik yang menjual genset di Pasar Proyek, Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi, mengaku meraup omzet hingga ratusan juta rupiah hasil penjualan genset selama listrik padam.

Ajun, salah seorang pemilik toko elektronik, mengatakan, genset yang dijual sudah laku sebanyak 57 unit sejak listrik padam pada Ahad siang. "Kemarin laku 50 unit, hari ini sudah 7 unit. Sekarang barangnya habis alhamdulillah. Ini pesan dulu di Surabaya, Cengkareng, Jakarta," kata Ajun Senin (5/8).

Abun, pemilik toko elektronik lainnya mengatakan, sejak listrik padam dirinya sudah menjual genset 40 unit dan kini stok gensetnya sudah habis. Kebanyakan pembelinya membeli genset untuk kebutuhan listrik di rumah yang padam.

"Kami jual dari harga Rp1,2 jutaan sampai Rp10 jutaan. Paling kecil genset 650 watt itu untuk lampu sama kipas doang, kalau AC enggak kuat," ujar Abun.

Harga Genset Listrik Rumah Tangga

Kebutuhan genset listrik rumah tangga tersebut sangat penting untuk mengantisipasi listrik padam, utamanya bagi rumah yang digunakan untuk menjalankan industri kecil dan rumahan.

Produk genset yang ada di pasaran beragam, mulai 650 watt, 1000 watt, 2000 watt, 2500 watt hingga 7000 watt. Harganya pun beragam mulai Rp1,8 juta hingga yang termahal Rp11 juta per unit.

Misalnya Genset Honda EP2500CX 2200 watt, yang dilengkapi mesin seri GX dengan standar 120 VAC outlet, dan waktu operasional hingga 13 jam di Tokopedia dijual di kisaran harga Rp7,5 jutaan.

Nilai itu bagi kita yang tidak memilki dana cadangan menganggur tentu cukup besar. Sebisa mungkin jangan sampai berutang atau mencicil, sebab jika tidak mampu membayar justru harganya jadi lebih mahal dan akan membebani keuangan.

Bagi kita yang ingin mengumpulkan uang lebih cepat, ada cara sederhana untuk melakukan hal tersebut dengan cara menginvestasikan uang di reksadana yang mampu memberikan keuntungan lebih tinggi dibandingkan hanya menabung biasa di bank.

Salah satu jenis reksadana yang bisa dipilih adalah reksadana jenis pendapatan tetap. Top 5 reksadana pendapatan tetap di Bareksa berhasil memberikan imbal hasil 12,3 persen hingga 19,29 persen dalam 2 tahun terakhir (per 5 Agustus 2019). 


Sumber : Bareksa

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Obligasi atau surat utang ini bisa yang diterbitkan oleh perusahaan (korporasi) maupun obligasi pemerintah.

Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham sehingga cocok untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun.

Investasi di reksadana pendapatan tetap memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.

Simulasi Nabung Reksadana

Katakan kita mampu menyisihkan dana Rp280.000 per bulan di Reksadana Pendapatan Tetap Premium kelolaan PT Syailendra Capital dalam jangka waktu 24 bulan atau 2 tahun. Angka itu setara nabung Rp9.333 per hari.


Sumber : Bareksa

Setelah menabung selama 2 tahun, dana pokok investasi yang berhasil kita kumpulkan senilai Rp6,92 juta dan imbal hasil investasi Rp617.546 atau berhasil meraih return 8,92 persen.

Dengan begitu total dana pokok dan imbal hasil investasi yang berhasil kita kumpulkan senilai Rp7,53 juta atau sudah mencukupi biaya untuk membeli genset listrik berkapasitas 2200 watt tersebut.


Sumber : Bareksa

Simulasi ini mengandaikan kita sudah menabung dua tahun lalu di reksadana pendapatan tetap Syailendra Pendapatan Tetap Premium.

Mengapa Reksadana Bisa Untung?

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.