Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
ReksadanaSaham
IHSG : 0,94 persen
Indeks Reksadana Saham : -2,66 persen
Sucorinvest Maxi Fund : 2,09 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -4,27 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 3,23 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : -0,15 persen
Cipta Dinamika : 3,08 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -0,11 persen
TRIM Syariah Berimbang : 1,02 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 1,23 persen
MRS Bond Kresna : 1,85 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,35 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 1,61 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,47persen
Manulife Dana Kas II : 0,64 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,52 persen
Cipta Dana Kas Syariah : 0,59 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 29 Juli 2019 turun 0,41 persen ke level 6.299,04. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp280 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,2 persen, pada 29 Juli 2019.
Di tengah melemahnya IHSG, reksadana campuran dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak return 12,27 persen dan 9,59 persen sejak awal tahun sampai dengan 29 Juli 2019 (year to date). Dua reksadana itu adalah yaitu TRIM Syariah Berimbang dan Schroder Dynamic Balanced Fund.
Reksadana TRIM Syariah Berimbang mencetak imbal hasil (return) 12,27 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Surat Berharga Syariah Negara Seri PBS012 (PBS012), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan reksadana Schroder Dynamic Balanced Fund mencetak imbal hasil (return) 9,59 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Obligasi Negara RI Seri FR0068 (FR0068), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0078 (FR0078) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.