Bareksa.com - Mengakhiri pekan ketiga di bulan Juli 2019, kinerja pasar saham Indonesia terlihat cukup positif di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 1,31 persen secara mingguan ke level 6.456,54 pada penutupan perdagangan Jumat (19/07/2019).
Aura dovish yang kian terasa dari The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral Amerika Serikat (AS) sukses membuat bursa saham regional menghijau. Aura dovish tersebut kian terasa pasca John Williams selaku New York Federal Reserve President mengatakan bahwa The Fed perlu untuk "bertindak cepat" di tengah pelemahan ekonomi yang saat ini tengah terjadi.
Komentar dari Williams tersebut lantas melengkapi pernyataan-pernyataan dovish yang sebelumnya diutarakan oleh Jerome Powell selaku Gubernur The Fed. Pada pekan lalu, Powell memberikan testimoni terkait dengan laporan kebijakan moneter semi tahunan di hadapan para anggota kongres AS.
Pesimisnya Powell dalam melihat kondisi perekonomian di masa depan dibuktikan dengan pengulangan kata 'ketidakpastian' (uncertainty) yang begitu sering.
Sementara dari dalam negeri, sentimen positif datang dari Bank Indonesia (BI) yang juga turut memberi dorongan terhadap bursa saham domestik. Kamis (19/07/2019), BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) ke level 5,75 persen. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar.
Sumber: Bareksa
Di tengah kondisi IHSG yang positif, hal tersebut turut mendorong kinerja reksadana saham di mana indeks reksadana saham menguat 0,18 persen, namun indeks reksadana saham syariah negatif 0,61 persen dalam periode yang sama.
Sumber: Bareksa
Namun di tengah kondisi penguatan indeks reksadana saham yang terbatas, tercatat lima produk reksadana saham yang dijual Bareksa mampu membukukan kinerja positif sepanjang pekan kemarin sertan mampu mengalahkan kinerja ketiga tolok ukur (benchmark) tersebut. Berikut ulasannya.
1. HPAM Syariah Ekuitas
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik pertama sepanjang pekan lalu ditempati oleh HPAM Syariah Ekuitas dengan kenaikan 6,07 persen.
Sumber: Bareksa
HPAM Syariah bertujuan untuk memberikan pertumbuhan nilai investasi dengan waktu panjang melalui penempatan pada efek syariah dengan mayoritas pada efek bersifat ekuitas yang termasuk dalam daftar efek syariah.
Produk yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management Indonesia ini, hingga Juni 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp331,84 miliar.
HPAM Syariah Ekuitas dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 28 Agustus 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
2. Shinhan Equity Growth
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik kedua sepanjang pekan lalu ditempati oleh Shinhan Equity Growth dengan kenaikan 3,05 persen.
Sumber: Bareksa
Shinhan Equity Growth bertujuan untuk memberikan hasil yang optimal untuk para investor dalam jangka panjang melalui proses investasi yang dilakukan secara selektif dan pengelolaan yang penuh ke hati-hatian di dalam pasar modal Indonesia pada efek bersifat ekuitas.
Produk yang dikelola oleh PT Shinhan Asset Management Indonesia ini, hingga Juni 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp35,01 miliar.
Shinhan Equity Growth dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 15 Agustus 2012 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank DBS Indonesia.
3. Manulife Greater Indonesia Fund
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik ketiga sepanjang pekan lalu ditempati oleh Manulife Greater Indonesia Fund dengan kenaikan 2,52 persen.
Sumber: Bareksa
Manulife Greater Indonesia Fund bertujuan untuk menghasilkan peningkatan modal dalam denominasi Dolar Amerika Serikat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan berinvestasi jangka panjang pada efek bersifat ekuitas yang dijual melalui penawaran umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Produk yang juga dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini, hingga Juni 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai US$77,79 juta.
Manulife Greater Indonesia Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$100. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 14 September 2011 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
4. TRIM Kapital
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik keempat sepanjang pekan lalu ditempati oleh TRIM Kapital dengan kenaikan 1,9 persen.
Sumber: Bareksa
TRIM Kapital bertujan untuk mempertahankan investasi awal dan untuk memperoleh peningkatan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang berupa capital gain dan dividen melalui investasi dalam efek ekuitas.
Produk yang dikelola oleh PT Trimegah Asset Management Indonesia ini, hingga Juni 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp170,04 miliar.
TRIM Kapital dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 20 Maret 1997 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk.
5. TRIM Syariah Saham
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik kelima sepanjang pekan lalu ditempati oleh TRIM Syariah Sahamdengan kenaikan 1,85 persen.
Sumber: Bareksa
TRIM Syariah Saham bertujuan untuk mempertahankan investasi awal dan memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal melalui investasi dalam efek Syariah yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK dan/atau pihak lain yang diakui oleh BAPEPAM dan LK.
Produk yang juga dikelola oleh PT Trimegah Asset Management Indonesia ini, hingga Juni 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai RP75,38 miliar.
TRIM Syariah Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 27 Desember 2006 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
Ingin berinvestasi di reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.