Reksadana Hari Ini : IHSG Bangkit, Return Dua Reksadana Campuran Melesat

Bareksa • 05 Jul 2019

an image
Ilustrasi investasi yang digambarkan dengan tangan menaruh uang koin di beberapa botol bening yang tumbuh menjadi pohon tanaman dengan latar belakang kota

HPAM Flexi Plus dan MNC Dana Kombinasi mencetak return positif dalam sehari pada 04 Juli

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : 2,63  persen
Indeks Reksadana Saham : 2,48  persen
Manulife Greater Indonesia Fund : 6,96 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,23 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS : 8,27 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 2,94 persen
HPAM Flexi Plus : 5,78 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 2,78 persen
Pratama Syariah Imbang : 6,71 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 3,2 persen
Cipta Bond : 5,98 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 3,62 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 4,31 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,36 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,85 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : -0,02 persen
Cipta Dana Kas Syariah : 0,97 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 04 Juli 2019 naik 0,16 persen ke level 6.372,55.  Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp111 miliar. Benchmark obligasi pemerintah turun ke level 7,2 persen, pada 04 Juli 2019.

Seiring dengan menguatnya IHSG, di marketplace Bareksa terdapat produk reksadana campuran yang bisa dijadikan pilihan untuk investasi, yaitu HPAM Flexi Plus dan MNC Dana Kombinasi. Reksadana campuran tersebut mampu mencetak return 1,16 persen dan 0,72 persen dalam sehari pada perdagangan 04 Juli 2019.

Reksadana HPAM Flexi Plus mencetak imbal hasil (return) 1,16 persen dalam sehari pada 04 Juli 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan reksadana MNC Dana Kombinasi mencetak imbal hasil (return) 0,72 persen dalam sehari pada 04 Juli 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Ayana Land International Tbk (NASA), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), dan PT
Visi Media Asia Tbk (VIVA).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

 

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.