Bareksa.com - Industri reksadana campuranTanah Air mengalami sedikit koreksi pada bulan Mei 2019. Dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana campuran mencatatkan penurunan Rp114,15 miliar atau 0,4 persen secara bulanan dari yang sebelumnya Rp28,85 triliun per April 2019, menjadi Rp28,74 triliun per Mei 2019.
Dari sekitar 199 produk reksadana campuran yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat lima produk reksadana campuran yang memiliki AUM di atas Rp1 triliun. Kelima produk tersebut yaitu :
1. MAM Dana Berimbang Syariah (Rp2,24 triliun)
2. Schroder Dana Campuran Progresif (Rp2,12 triliun)
3. Schroder Dana Terpadu II (Rp1,79 triliun)
4. Schroder Dana Kombinasi (Rp1,59 triliun)
5. Capital Balanced Fund (Rp1,38 triliun)
Dari kelima produk reksadana campuran dengan AUM terbesar, dua diantaranya tersedia di marketplace reksadana online Bareksa, yaitu Schroder Dana Terpadu II dan Schroder Dana Kombinasi. Berikut ulasannya.
Schroder Dana Terpadu II
Reksadana yang dikelola oleh PT Schroder Investment Management Indonesia ini, sejak awal tahun hingga penutupan kemarin (Kamis, 13 Juni 2019) atau secara year to date (YtD) mencatatkan kinerja cukup positif dengan kenaikan 4,16 persen.
Sumber: Bareksa
Schroder Dana Terpadu II bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan modal dalam jangka panjang dengan pengelolaan portofolio secara aktif pada saham, obligasi dan pasar uang.
Adapun kebijakan investasinya yaitu minimum 35 persen dan maksimum 65 persen pada efek bersifat ekuitas serta minimum 35 persen dan maksimum 65 persen pada efek pendapatan tetap dan instrumen pasar uang.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2019, beberapa aset menjadi top holdings reksadana campuran ini antara lain :
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Saham)
• PT Bank Central Asia Tbk (Saham)
• FR0064 (Obligasi)
• FR0070(Obligasi)
• FR0071(Obligasi)
Schroder Dana Terpadu II dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana yang diluncurkan sejak 18 Mei 2006 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Schroder Dana Kombinasi
Reksadana yang juga dikelola oleh PT Schroder Investment Management Indonesia ini, sejak awal tahun hingga penutupan kemarin (Kamis, 13 Juni 2019) atau secara year to date (YtD) mencatatkan kinerja yang juga cukup positif dengan kenaikan 4,55 persen.
Sumber: Bareksa
Schroder Dana Kombinasi bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan penghasilan melalui pengelolaan portofolio secara aktif pada efek ekuitas dan/atau efek pendapatan tetap termasuk obligasi dan instrumen pasar uang, sesuai dengan kondisi perekonomian Indonesia dengan tetap memperhatikan risiko investasi.
Adapun kebijakan investasinya yaitu minimum 1 persen dan maksimum 30 persen pada efek bersifat ekuitas, minimum 49 persen dan maksimum 79 persen pada efek bersifat utang, serta minimum 1 persen dan maksimum 50 persen pada Instrumen pasar uang dan deposito.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2019, beberapa aset menjadi top holdings reksadana campuran ini antara lain :
• Indosat III (Obligasi)
• Oto Multiartha I 2020(Obligasi)
• SAN Finance 2020(Obligasi)
• Waskita 2021(Obligasi)
• XL Axiata Seri B(Sukuk)
Schroder Dana Kombinasi dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana yang diluncurkan sejak 27 Desember 2004 ini bekerja sama dengan bank kustodian The Hongkong And Shanghai Banking Corporation.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.