Bareksa.com – Bank Indonesia mencatat, suku bunga simpanan bergerak bervariasi hingga April 2019. Namun rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan mengalami penurunan dari 6,84 persen pada Maret 2019 menjadi sebesar 6,8 persen pada April 2019.
Mengutip keterangan Bank Indonesia, Jumat, 31 Mei 2019, suku bunga simpanan berjangka tenor 3 bulan dan 6 bulan tercatat relatif stabil masing-masing 6,83 persen dan 7,36 persen. Sementara, suku bunga simpanan berjangka waktu 12 bulan dan 24 bulan tercatat mengalami peningkatan dari 6,87 persen dan 7,26 persen pada Maret 2019 menjadi 6,93 persen dan 7,29 persen pada bulan laporan.
Mengacu pada data Bank Indonesia tersebut, ternyata salah satu reksadana yang dijual di Bareksa, punya nilai return yang hampir mirip dengan suku bunga simpanan secara tahunan. Adalah reksadana Prospera Dana Lancar.
Secara tahunan, return reksadana jenis pasar uang racikan PT Prospera Asset Management ini mencapai 6,9 persen. Sementara secara year to date, reksadana ini memberikan return 2,87 persen dengan return bulanan 0,56 persen.
Lalu, apa yang membuat reksadana dengan dana kelolaan alias asset under management (AUM) bernilai Rp196,47 miliar ini memberi return setara suku bunga simpanan di bank?
Seperti tertuang dalam data Bareksa, tujuan investasi reksadana Prospera Dana Lancar bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang optimal berupa pertumbuhan nilai investasi dan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi guna memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang relatif singkat.
Kebijakan investasi reksadana ini 100 persen pada instrumen pasar uang.
Selain itu, perlu diketahui imbal hasil di reksadana pasar uang tidak dipotong pajak karena bukan merupakan objek pajak. Adapun bunga simpanan atau deposito di bank masih harus dipotong pajak 20 persen. Artinya setelah dipotong pajak, maka imbal hasil reksadana Prospera Dana Lancar lebih tinggi dari bunga simpanan atau deposito.
Alokasi Aset Prospera Dana Lancar per April 2019
Sumber: Bareksa.com
Per April 2019, alokasi aset reksadana Prospera Dana Lancar terdiri dari 77,1 persen obligasi dan sisanya 22,9 persen di pasar uang.
Dari alokasi itu, beberapa obligasi yang menjadi pilihan Prospera Dana Lancar antara lain Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2018 Seri A, Obligasi Berkelanjutan Indonesia EximBank II Tahap V Tahun 2015 Seri C, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2012, Obligasi I AKR Corporindo Tahun 2012 Seri B, dan Obligasi II Intiland Development Tahun 2016 Seri A.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.