Perbandingan Lokal dan Asing Sebagai Pemegang Efek Reksadana

Bareksa • 28 May 2019

an image
Ilustrasi investasi secara online yang digambarkan dengan grafik di dalam tablet gadget dipegang oleh investor dengan latar belakang kalkulator dan kertas berisi kinerja saham obligasi reksadana surat utang negara.

Reksadana asing cenderung fokus pada efek saham

Bareksa.com – Reksadana adalah kumpulan dana masyarakat pemodal (investor) yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam berbagai aset keuangan, seperti saham, obligasi dan pasar uang.

Bagi yang sudah tahu reksadana sebagai salah satu alternatif investasi di pasar modal, maka Anda perlu tahu juga bahwa reksadana juga bertindak sebagai pemegang efek. Apa maksudnya?

Di industri pasar modal, reksadana bisa menjadi backbone penggerak pasar. Terutama pasar saham maupun obligasi.

Reksadana yang menjadi pemegang efek saham adalah reksadana saham. Sementara reksadana yang menjadi pemegang efek obligasi adalah reksadana pendapatan tetap.

Misalnya. Salah satu reksadana saham memiliki portofolio saham PT Astra International Tbk (ASII). Maka reksadana tersebut tercatat sebagai pemegang saham ASII. Jadi, meskipun reksadana adalah racikan manajer investasi dan dananya berasal dari masyarakat, nama yang tercantum dalam daftar pemegang saham ASII tetap reksadana tersebut bukan lah manajer investasi atau masyarakat yang berinvestasi pada reksadana.

Mengacu statistik Pasar Modal per 3 Mei 2019, reksadana masuk dalam deretan jenis pemegang efek yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dari data itu, ternyata reksadana milik asing punya nilai aset lebih besar ketimbang lokal.

Kepemilikan Efek Reksadana Tercatat di KSEI (3 Mei 2019)


Sumber: OJK

Secara total, KSEI mencatat aset reksadana asing mencapai Rp461,85 triliun. Dari jumlah itu, sebagian besar atau Rp460,43 triliun tersimpan di efek saham.

Sementara reksadana lokal mencatat total aset Rp328,39 triliun. Komposisinya juga lebih besar di saham dengan nilai Rp170,7 triliun dengan alokasi kedua ada di corporate bond Rp106,74 triliun.

Dengan begitu terlihat jelas bagaimana reksadana asing masih selektif dalam memilih efek di portofolionya. Sementara reksadana lokal cenderung memilih efek secara beragam.

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.