Bareksa.com - Sampai dengan saat ini, rokok masih menjadi hal yang dianggap biasa dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun dampak dari rokok sangatlah besar bagi kesehatan, namun faktanya masih banyak penduduk Indonesia yang merokok.
Eko Prasetyo Pendiri Social Movement Institute, dalam kegiatan Dialogue #4 yang diadakan oleh Social Movement Institute bersama dengan Dema Pertanian UGM dengan tema Melihat Industri Tembakau dalam Prespektif Islam Progresif mengungkapkan jika rokok ini merupakan pembunuh secara perlahan.
Menurut dia, banyak upaya di lapangan untuk mengurangi jumlah perokok, mulai dari membuat gambar bahaya rokok yang sangat besar, namun masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap bahaya rokok.
Bukan hanya itu, upaya untuk menekan perusahaan rokok dengan meningkatkan biaya cukai, namun hal tersebut tidaklah berdampak secara signifikan terhadap perusahaan.
Di bulan suci Ramdan ini, dapat dijadikan momentum yang tepat bagi Anda untuk hijrah dari kebiasaan buruk merokok ke hal-hal yang jauh lebih bisa memberikan manfaaat bagi Anda.
Daripada menyia-nyiakan harta di jalan yang tidak baik, lebih baik uang tersebut diinvestasikan ke dalam instrumen keuangan syariah seperti reksadana saham syariah yang tentu akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar di masa depan.
Di samping tubuh menjadi lebih sehat karena berhenti merokok, di sisi lain juga akan memberikan manfaat finansial untuk mengantisipasi kebutuhan tidak terduga di masa yang akan datang.
Mari kita asumsikan jika seorang pecandu rokok berat dapat menghabiskan satu bungkus rokok seharga Rp20 ribu per harinya. Artinya dalam sebulan ia dapat mengonsumsi rokok sebanyak 30 bungkus sehingga akan mengeluarkan uang Rp600 ribu.
Andaikan uang Rp600 ribu tersebut secara rutin diinvestasikan ke dalam salah satu produk reksadana saham syariah selama lima tahun, seperti apa hasilnya? Berikut simulasinya.
Sumber: Bareksa
Katakan dengan uang Rp600 ribu dari hasil anda berhenti merokok diinvestasikan secara rutin setiap bulan ke produk reksadana saham syariah Sucorinvest Sharia Equity Fund yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management Tbk. Maka hasilnya akan tampak seperti tabel berikut:
Sumber: Bareksa
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat dalam waktu lima tahun uang yang berhasil Anda kumpulkan Rp36,6 juta, kemudian ditambah dengan kenaikan investasi Rp13,02 juta atau telah bertumbuh 35,57 persen, sehingga total uang yang berhasil anda dapatkan Rp49,62 juta.
Jumlah yang sangat besar berhasil anda dapatkan dari niat untuk menghentikan kebiasaan merokok. Selain badan sehat, finansial pun ikut sehat. Jadi masih mau merokok atau mencoba untuk berinvestasi?
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.