Mengenal Jenis-jenis Reksadana Campuran, Keuntungan dan Risikonya

Bareksa • 29 Mar 2019

an image
Ilustrasi merencanakan liburan dengan mengumpulkan tabungan melalui investasi reksadana saham obligasi surat utang.

Setiap jenis reksadana campuran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing

Bareksa.com - Bagi yang baru mulai berinvestasi di reksadana, jenis reksadana campuran mungkin merupakan pilihan yang paling ideal. Namun, dibandingkan dengan berbagai jenis reksadana, jenis reksadana campuran bisa dikatakan paling tidak populer di Indonesia.

Sebagaimana ditulis Teddy Oetomo, mantan Head of Intermediary PT Schroder Investment Management Indonesia yang dilansir Kompas.com (12/01/2018), sebagian besar investor lebih tertarik dengan reksadana saham, obligasi ataupun pasar uang. Padahal, reksadana campuran menawarkan keuntungan unik yang tidak dimiliki reksadana jenis lain.

Saat kita berinvestasi, sangat penting untuk menentukan alokasi terhadap jenis aset yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kita masing-masing. Namun, kita sering kali terpancing emosi dan kehilangan disiplin.

Misalnya, saat kita melihat koreksi di pasar saham, kita mungkin menjadi galau dan tergiur untuk meningkatkan porsi investasi di reksadana berbasis saham.

Padahal, pada kenyataannya, kepemilikan kita sudah terlampau tinggi sehingga menambahkan porsi reksadana berbasis saham dapat membuat risiko portfolio kita menjadi terlalu tinggi.

Saat terjadi koreksi di pasar obligasi, karena galau, malah terpancing emosi dan menjadi panik sehingga melakukan penjualan di reksadana berbasis obligasi kita. Padahal, investasi tersebut adalah untuk jangka panjang dan prospeknya untuk jangka panjang masih menarik.

Terlebih, bisa terjadi, ternyata kepemilikan kita di reksadana berbasis obligasi sudah terlampau rendah dan melakukan penjualan lagi dapat membuat total portfolio kita tidak lagi sesuai dengan risiko profil dan tujuan investasi kita.

Memiliki disiplin dalam berinvestasi adalah mutlak. Namun, tantangan paling besar bagi investor adalah mengontrol emosi. Salah satu jawaban untuk permasalahan ini adalah dengan memilih reksadana campuran yang memiliki alokasi aset sesuai dengan risiko profil dan tujuan investasi kita.

Sebab alokasi tersebut dilakukan oleh manajer investasi, maka akan lebih sedikit godaan untuk melakukan perubahan alokasi yang berlebih dan mengakibatkan portfolio kita menjadi tidak lagi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kita.

Melalui reksadana campuran, kita hanya harus disiplin dalam memastikan penempatan investasi sesuai dengan perencanaan yang telah kita buat sebelumnya.

Karena itu, maka tidak ada salahnya jika kita lebih mengenal jenis-jenis reksadana campuran dan kelebihan dari masing-masing jenis reksadana campuran ini :

Reksadana Campuran Defensif

Reksadana campuran defensif adalah reksadana campuran yang memiliki profil risiko yang lebih rendah. Biasanya, reksadana jenis ini memiliki komposisi penempatan yang lebih besar di obligasi dan instrumen pasar uang, terutama obligasi dengan durasi yang lebih rendah.

Semakin rendah durasi obligasi, semakin rendah risiko gejolaknya. Reksadana jenis ini juga melakukan penempatan pada pasar saham, namun besarannya relatif lebih rendah dibandingkan denganpenempatan di instrumen obligasi dan pasar uang.

Tentunya, sekalipun lebih tinggi dari reksadana berbasis pasar uang ataupun reksadana berbasis obligasi dengan durasi rendah, profil risiko reksadana jenis ini masih cenderung rendah. Namun, artinya, potensi pengembalianpun tidak akan setinggi reksadana berbasis saham.

Reksadana ini cocok bagi investor yang memiliki profil risiko yang relatif rendah, contohnya bagi investor relatif pemula yang mencari reksadana dengan tingkat risiko dan potensi pengembalian yang lebih tinggi dari reksadana berbasis pasar uang.

Reksadana inipun mungkin cocok investor yang memerlukan produk investasi yang memiliki risiko gejolak yang lebih rendah namun masih memberikan potensi pengembalian yang relatif menarik, seperti investor yang masih produktif namun akan memasuki masa pensiun di 5 tahun mendatang.

Sebagai contohnya, reksadana jenis ini mungkin melakukan penempatan pada obligasi dan pasar uang hingga 70-79 persen dari total dana yang diinvestasikan, di mana penempatan pada pasar saham relatif lebih rendah di kisaran 30 persen atau bahkan lebih rendah.

Reksadana Campuran Berimbang

Reksadana jenis ini biasanya melakukan penempatan yang relatif seimbang antara instrumen obligasi dan pasar uang dengan pasar saham. Biasanya, diluar penempatan kas atau setara kas, penempatan pada obligasi dan pasar saham relatif seimbang di kisaran masing-masing 50 persen.

Dibandingkan dengan reksadana campuran defensif, reksadana jenis ini memiliki profil risiko yang lebih tinggi namun memberikan potensi pengembalian yang lebih tinggi pula.

Reksadana campuran berimbang dapat menjadi pilihan bagi investor yang telah memiliki cukup pengalaman. Reksadana jenis ini juga cocok bagi investor yang ingin memiliki penempatan yang relatif seimbang antara obligasi dan pasar saham.

Salah satu contohnya adalah investor yang masih produktif namun berusia di antara 40-50 tahun. Pada kisaran usia tersebut, kita masih membutuhkan potensi pengembalian yang menarik dan masih dapat mentoleransi risiko gejolak nilai investasi. Namun, berbeda dengan saat masih berusia lebih muda, pada usia tersebut, kita tidak lagi dapat mengambil risiko berlebih.

Reksadana Campuran Agresif

Berbanding terbalik dengan reksadana campuran defensif, reksadana jenis ini memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi dan melakukan penempatan mayoritas pada pasar saham.

Sebagai contoh, reksadana jenis ini mungkin melakukan penempatan pada pasar saham hingga 70-79 persen dari total dana investasi, di mana sisanya ditempatkan padaobligasi dan instrumen pasar uang.

Reksdana jenis ini lebih cocok bagi investor yang memiliki tingkat profil risiko yang tinggi. Namun, berbeda dengan reksadana berbasis pasar saham, penempatan pada obligasi dan instrumen pasar uang diharapkan dapat meredam produk investasi ini dari gejolak yang berlebih.

Reksadana jenis ini lebih cocok bagi investor yang telah berpengalaman. Reksadana jenis ini juga lebih cocok bagi investor yang memiliki profil risiko yang tinggi, seperti mereka yang masih berusia relatif muda, di bawah 40 tahun.

Reksadana Campuran Dinamis

Reksadana campuran dinamis merupakan jenis reksadana campuran yang dikelola secara dinamis dan dapat dikatakan cukup unik. Reksadana ini memiliki kemampuan memanuver antar aset sehingga penempatan dan alokasi pada pasar saham, obligasi dan pasar uang dapat dilakukan secara dinamis tergantung dengan pandangan Manajer Investasi atas kondisi dan fundamental dari masing-masing aset terserbut.

Reksadana jenis ini biasanya memiliki ruang penempatan di pasar uang, obligasi dan saham masing-masing dari 1 persen hingga 79 persen. Sehingga, saat manajer investasi memiliki pandangan positif misalnya pada pasar obligasi, bukan tidak mungkin bahwa penempatan pada obligasi dapat naik hingga 79 persen.

Di saat manajer investasi memiliki padangan negatif atas aset tersebut, penempatannya pun dapat diturunkan hingga 1 persen.

Alokasi antar jenis aset yang dinamis ini dapat menjadi sebuah keuntungan terutama di kondisi ekonomi dunia saat ini yang cenderung berubah dengan cepat. Manajer investasi dalam kesehariannya selalu bekerja dan berkecimpung dalam segala perihal yang menyangkut analisis dan perkembangan di pasar modal.

Karena itu, apabila terjadi pergerakan dari kondisi ekonomi, manajer investasi tentu memiliki kapasitas dan kemampuan untuk merubah alokasi aset dalam portfolio dengan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kebanyakan investor.

Namun, reksadana jenis ini sebenarnya memiliki profil risiko yang tinggi dan bertujuan untuk mengejar keuntungan semaksimal mungkin. Reksadana jenis ini diharapkan dapat dengan cermat melakukan penempatan pada jenis aset yang memiliki potensi keuntungan yang tertinggi dan mengurangi porsi penempatan begitu terjadi pelemahan atas potensi aset tersebut ke depannya.

Tentunya, secara teori memang cukup menarik, namun perlu diingat bahwa sebaik dan sehebat apapun seorang manajer investasi, dia hanyalah seorang manusia yang tidak dapat dengan sempurna menebak masa depan.

Saat hal itu terjadi, bukan tidak mungkin bahwa kinerja reksadana tersebut dapat menjadi sangat berbeda dengan harapan. Namun, paling tidak, jika kita memilih manajer investasi yang sudah terbukti reputasi dan kinerjanya, seharusnya mereka memiliki pelatihan dan keahlian yang lebih baik dari masyarakat awam umumnya.

Berdasarkan data Bareksa, top 10 reksadana campuran berhasil mencetak keuntungan 28,75 persen hingga 72 persen dalam 3 tahun terakhir (per 28 Maret 2019). Berikut daftarnya.


Sumber : Bareksa

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.