Bareksa.com - Dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana di industri pengelolaan investasi menembus level psikologis Rp500 triliun pada akhir tahun 2018, atau merupakan tertinggi sepanjang masa.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dana kelolaan pada tahun 2018 mencapai Rp505,4 triliun, naik dari posisi akhir 2017 yang Rp457,5 triliun atau naik 10,5 persen YoY.
Data reksadana tersebut biasanya dipisahkan dari dana kelolaan dari kontrak pengelolaan dana (KPD) atau pengelolaan dana nasabah secara individual (PDNI), tetapi memasukkan produk dana investasi real estat (DIRE), efek beragun aset (EBA), dana investasi infrastruktur (Dinfra), dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT).
Menariknya, pertumbuhan jumlah NAB di industri reksa dana diikuti oleh meningkatnya jumlah reksadana yang ada di Indonesia.
Sama seperti NAB, jumlah reksadana terus menunjukkan tren kenaikan dalam empat tahun terakhir, sejak tahun 2015. Dengan kata lain, setiap produk baru yang diterbitkan secara umum direspons baik oleh para investor.
Detail Jumlah Reksadana dan NAB
Sumber : OJK
Lalu, data-data lain juga menunjukkan kinerja yang positif. Seperti subscription (reksadana yang dibeli investor) di setiap tahunnya selalu lebih besar dibanding redemption (reksadana yang dijual investor) sejak 2015.
Perbandingan Data Subscription dan Redemption
Sumber : OJK
Hal ini menunjukkan, jika kenaikan NAB yang mencapai Rp500 Triliun tidak hanya dipengaruhi oleh harga reksadana di pasar yang meningkat, tetapi juga terdapat reksadana yang terus dibeli oleh investor di tengah cemerlangnya kinerja pasar sejak 2015.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA02/AM)
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.