Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -1,37 persen
Indeks Reksadana Saham : -1,77 persen
Avrist Equity-Cross Sectoral : 2,58 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -2,63 persen
Simas Syariah Unggulan : 3,62 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : -0,98 persen
Schroder Dana Kombinasi : 1,01 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -2,27 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : -0,99 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,09 persen
MRS Bond Kresna : 0,9 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,26 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Neraga Indonesia : 0,63 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,31 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,59 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,31 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,49 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 6 Maret 2019 naik 0,26 persen ke level 6.457,96. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp4,1 triliun. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,8 persen, pada 6 Maret 2019.
Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak imbal hasil (return) positif, yaitu HPAM Flexi Plus dan Setiabudi Dana Campuran. Reksadana tersebut mampu mencetak return 8,87 persen dan 5,92 persen sejak awal tahun sampai dengan 6 Maret 2019 (year to date).
Reksadana HPAM Flexi Plus mencetak return 8,87 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Sedangkan reksadana Setiabudi Dana Campuran mencetak return 5,92 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Maybank Indonesia Finance, dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.