Bareksa.com - Industri reksadana kembali mencatatkan pertumbuhan dibulan kedua tahun 2019, yang ditandai dengan pertumbuhan dana kelolaan yang lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Reksadana terproteksi tercatat sebagai kontributor terbesar terhadap dana kelolaan tersebut.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksadana pada Februari 2019 menyentuh angka Rp520,91 triliun, atau meningkat 5,75 persen seecara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan Februari 2018 yang mencapai Rp492,61 triliun.
Capaian tersebut juga terlihat meningkat secara bulanan, di mana AUM Februari tercatat mengingkat 0,19 persen secara bulanan (month on month/MoM) dibandingkan dengan Januari 2019 yang mencapai Rp519,91 triliun.
Pangsa Pasar Industri Reksadana per Februari 2019
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
Dilihat berdasarkan jenisnya, reksadana terproteksi menjadi kontributor terbesar dengan dana kelolaan Rp141,67 triliun atau berkontribusi 27,2 persen.
Sebelumnya atau pada Januari 2019, reksadana terproteksi juga menjadi kontributor terbesar dengan dana kelolaan Rp141,75 triliun atau berkontribusi 27,27 persen.
Pada bulan Februari 2019 ini, reksadana saham harus puas menempati posisi kedua dengan kontribusi 26,50 persen dan dana kelolaan Rp138,02 triliun.
Sementara itu, untuk pangsa pasar terbesar ketiga ditempati oleh reksadana fixed income (pendapatan tetap) dengan kontribusi 20,64 persen dan dana kelolaan Rp107,52 triliun.
Reksadana pasar uang dan campuran menempati ranking pangsa pasar terbesar keempat dan kelima dengan kontribusi masing-masing 10,34 persen dan 4,91 persen serta dana kelolaan Rp53,85 triliun dan Rp25,6 triliun.
Top 5 Produk Reksadana Dana Kelolaan Terbesar
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
Sementara itu, jika dilihat berdasarkan produknya, Schroder Dana Prestasi Plus (reksadana saham) yang dikelola PT Schroder Investment Management mencatat dana kelolaan terbesar yang mencapai Rp15,37 triliun.
Selanjutnya, Reksadana Danamas Stabil (reksadana pendapatan tetap) milik PT Sinarmas Asset Management menempati posisi kedua dengan dana kelolaan Rp7,52 triliun.
Sedangkan di posisi ketiga ditempati oleh produk reksadana Eastspring yakni IDR Fixed Income Fund (reksadana pendapatan tetap) milik PT Eastspring Investments Indonesiadengan dana kelolaan Rp6,21 triliun.
Di posisi keempat dan kelima diisi oleh Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (reksadana saham) dari PT Ashmore Asset Management dan Mandiri Investa Pasar Uang (reksadana pasar uang) dari PT Mandiri Manajemen Investasi yang mencatatkan dana kelolaan masing-masing Rp5,77 triliun dan Rp5,61 triliun.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.