Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Return Dua Reksadana Saham Ini Tetap Melesat

Bareksa • 05 Mar 2019

an image
Ilustrasi investasi yang digambarkan dengan tangan menaruh uang koin di beberapa botol bening yang tumbuh menjadi pohon tanaman dengan latar belakang kota

Aurora Dana Ekuitas dan Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia mencetak return positif pada perdagangan 4 Maret

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham­­­

IHSG : 0,11 persen
Indeks Reksadana Saham : -0,91 persen
Avrist Equity-Cross Sectoral : 3,52 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -1,22 persen
Simas Syariah Unggulan : 3,59 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -0,3 persen
MNC Dana Kombinasi : 2,67 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,24 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : -0,14 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,78 persen
Syailendra Fixed Income Fund : 1,5 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,9 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 0,92 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,32 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,57 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,33 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,51 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 4 Maret 2019 turun 0,18 persen ke level 6.488,42. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp545 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,8 persen, pada 4 Maret 2019.

Di tengah melemahnya IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) positif pada perdagangan 4 Maret 2019, yaitu Aurora Dana Ekuitas dan Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia.

Reksadana Aurora Dana Ekuitas mencetak return 2,29 persen dalam sehari pada 4 Maret 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2019,  portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).

Sedangkan reksadana Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia mencetak return 0,52  persen dalam sehari pada 4 Maret 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.