Bareksa.com - Tidak terasa waktu cepat berlalu, pasar saham Indonesia mengawali dua bulan pertama di tahun ini dengan cukup mulus. Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Februari, IHSG telah menguat 4,02 persen.
Cemerlangnya kinerja bursa saham domestik sepanjang bulan lalu, turut mendorong kinerja reksadana saham meskipun secara umum masih di bawah kinerja IHSG. Produk-produk reksadana saham yang dijual di Bareksa pun ada yang mampu mengalahkan IHSG dan memberikan keuntungan besar bagi investornya.
Berdasarkan data reksadana saham yang dijual di Bareksa, terdapat lima reksadana saham dengan imbal hasil (return) tertinggi secara YtD (periode 28 Desember 2018 – 28 Februari 2019), berhasil memberikan cuan dua digit, luar biasa!
Sumber: Bareksa
Tidak hanya jauh mengungguli IHSG yang tumbuh 4,02 persen, produk-produk tersebut juga mengalahkan tolok ukur (benchmark) lain yakni indeks reksadana saham Bareksa dan indeks reksadana saham syariah Bareksa yang masing-masing memiliki return 1,61 persen YtD dan -0,05 persen YtD.
Berikut ulasan 5 produk reksadana saham yang menjadi juara pada dua bulan pertama 2019 dari sisi return :
1. Avrist Equity – Cross Sectoral
Reksadana saham yang menjadi juara pada dua bulan pertama 2019 ditempati oleh Avrist Equity – Cross Sectoral dengan return mencapai 13,13 persen YtD 2019. Produk yang dikelola oleh PT Avrist Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp2,08 miliar.
Sumber: Bareksa
Avrist Equity – Cross Sectoral dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500.000. Produk yang diluncurkan sejak 15 Mei 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian Standard Chartered Bank.
2. Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor dua pada dua bulan pertama 2019 ditempati Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS dengan return mencapai 12,22 persen YtD. Produk yang dikelola PT Manulife Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) US$430,31 juta.
Sumber: Bareksa
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$10.000. Produk yang diluncurkan sejak 15 Februari 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian Citibank N.A.
3. Manulife Greater Indonesia Fund
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor tiga pada dua bulan pertama di 2019 ditempati Manulife Greater Indonesia Fund dengan return mencapai 10,69 persen YtD. Produk yang dikelola PT Manulife Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) US$62,42juta.
Sumber: Bareksa
Manulife Greater Indonesia Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$100. Produk yang diluncurkan sejak 14 September 2011 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
4. BNP Paribas Cakra Syariah USD
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor empat pada dua bulan pertama 2019 ditempati oleh BNP Paribas Cakra Syariah USD dengan return mencapai 10,45 persen YtD. Produk yang dikelola PT BNP Paribas Investment Partners ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) US$81,46 juta.
Sumber: Bareksa
BNP Paribas Cakra Syariah USD dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$10.000. Produk yang diluncurkan sejak 16 Februari 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian Citibank N.A.
5. Schroder Global Sharia Equity Fund
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor lima pada dua bulan pertama 2019 ditempati oleh Schroder Global Sharia Equity Fund dengan return 10,25 persen YtD. Produk yang dikelola PT Schroder Investment Management Indonesia ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) US$112,62 juta.
Sumber: Bareksa
Schroder Global Sharia Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$10.000. Produk yang diluncurkan sejak 22 Februari 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian Citibank N.A.
Perlu diingat, reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi juga dan cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.