Biaya Kuliah Terus Naik, Siapkan Sejak Dini dengan Nabung di Reksadana

Bareksa • 05 Mar 2019

an image
Siswa-siswi sekolah dasar mengikuti upacara peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) di lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (2/5). ANTARA FOTO/Rahmad/aww/16.

Investasi di reksadana Syailendra Equity Opportunity Fund imbal hasilnya bisa 51,86 persen dalam 10 tahun

Bareksa.com - Tahun ajaran baru sebentar lagi akan dimulai, sudah saatnya bagi siswa sekolah yang baru menamatkan sekolahnya di tingkat atas untuk memikirkan kelanjutan sekolahnya, apakah kuliah atau bekerja saja.

Namun terlepas dari apapun pilihan tersebut, anak bisa kuliah di kampus ternama masih menjadi dambaan bagi setiap orang tua. Sebab hal tersebut akan menjadi bekal terpenting untuk anak dalam menjalani hidup di masa depan. Tapi menyiapkan bekal pendidikan bukanlah perkara mudah, karena biayanya terus meningkat di tengah gejolak ekonomi saat ini.

Merujuk pada situs biayakuliah.web.id, biaya kuliah di perguruan tinggi Jakarta saat ini mencapai Rp7 juta per semester, sehingga total biaya yang akan dikeluarkan selama delapan semester atau hingga lulus paling sedikit sekitar Rp56 juta.

Nilai ini belum termasuk biaya untuk keperluan lain seperti buku, transportasi, dan lainnya. Hal ini juga tergantung jenis universitas yang dipilih, apakah universitas negeri atau swasta.

Dengan berdasarkan perhitungan di atas, maka total biaya kuliah ditambah biaya keperluan lainnya di Jakarta sampai lulus sekitar Rp80 juta hingga Rp90 juta.

Bayangkan, apabila nilai tersebut harus dipersiapkan dalam hitungan bulan apalagi hari. Karena itu, perlu adanya perencanaan bagi orang tua untuk mempersiapkan biaya kuliah anaknya sejak dini. Salah satunya melalui investasi di reksadana.

Reksadana saham merupakan reksadana yang cocok untuk jangka waktu panjang termasuk mempersiapkan biaya pendidikan. Reksadana juga merupakan salah satu produk investasi yang mampu melawan inflasi pendidikan yang cukup tinggi.

Simulasi Reksadana

Untuk bisa mempersiapkan biaya kuliah Rp80 juta hingga Rp90 juta, orang tua lebih baik berinvestasi sejak anak belum masuk sekolah atau kalau perlu ketika anak masih bayi.

Sebab hal itu bisa meringankan dana yang mesti dialokasikan setiap bulannya untuk berinvestasi. Namun tenang saja, bagi orang tua yang anaknya sudah bersekolah tetap bisa berinvestasi di reksadana. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan?

Asumsikan apabila orang tua saat ini memiliki anak yang menginjak kelas 2 sekolah dasar, maka sebelum mencapai bangku kuliah, masih ada kesempatan 10 tahun bagi orang tua untuk mempersiapkan biaya sekolah anaknya.

Dalam jangka waktu 10 tahun, orang tua bisa menabung melalui reksadana saham yang memiliki pertumbuhan aset yang cukup tinggi dan menuai hasil untuk biaya pendidikan di perguruan tinggi anaknya.

Misalkan orang tua berinvestasi dengan dana awal Rp100.000 dan Rp500.000 setiap bulannya di reksadana saham, Syailendra Equity Opportunity Fund kelolaan PT Syailendra Asset Management. 

Maka dalam 10 tahun, total investasi yang dihasilkan bisa mencapai Rp91,26 juta dengan total imbal hasil 51,86 persen. Nilai itu merupakan Rp60.100.000 yang merupakan nilai pokok investasi dan Rp31,16 juta yang merupakan imbal hasilnya.

Bandingkan apabila orang tua hanya menabung di bank dengan bunga hanya 2 persen per tahun ditambah potongan pajak 20 persen.

Simulasi Syailendra Equity Opportunity Fund


Sumber : Bareksa

Simulasi tersebut mengandaikan kita sudah menabung sejak 10 tahun lalu.

Dengan melihat asumsi bisa dilihat berinvestasi di reksadana jauh lebih tinggi imbal hasilnya daripada membenamkan uang di deposito bank. Apabila saat ini, anak sudah melewati kelas 2 SD, orang tua tinggal menambah dana investasi tiap bulannya dan menyesuaikan dengan tenor investasi.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.