Bareksa.com - Saham-saham di sektor pertambangan (mining) masih terus menunjukkan tren yang menguat atau bullish sejak awal 2018. Kondisi ini justru berbanding terbalik dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih tertekan secara year to date (YtD).
Seiring dengan masih menguatnya sektor pertambangan ini, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang masuk ke sektor pertambangan memberikan keuntungan kepada para investor termasuk juga produk reksadana yang memegang saham ini dalam portofolionya.
Indeks sektor pertambangan (mining) di Bursa Efek Indonesia yang sejak awal 2018 hingga 1 Oktober menguat 24,7 persen. Penguatan indeks sektor pertambangan ini juga ditopang penguatan harga saham ANTM.
Pergerakan harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mencatatkan kenaikan 32 persen secara YtD 2018.
Pada awal 2018 harga saham ANTM di Rp625 per saham dan pada penutupan perdagangan pada hari Senin, 01 Oktober 2018, ditutup di level Rp825 per saham atau bertambah Rp200 per saham.
Perbandingan Indeks Pertambangan (Mining) dan Saham ANTM
Sumber : Bareksa
Portofolio Reksadana
Seiring dengan meningkatnya harga saham ANTM ini, kinerja sejumlah produk reksadana yang memiliki saham ini dalam portofolionya juga ikut terkerek.
Setidaknya ada tiga produk reksadana saham yang memegang saham ANTM ini dalam portofolionya.
Di antaranya reksadana Aurora Dana Ekuitas, Sucorinvest Maxi Fund, dan Sucorinvest Sharia Equity Fund , yang dikelola oleh PT Aurora Asset Management dan PT Sucorinvest Asset Management.
Perbandingan NAB Tiga Reksadana Year to Date 2018 per 01 Oktober
Sumber : Bareksa
Portofolio Aurora Dana Ekuitas
Dalam fund fact sheet periode Agustus 2018, lima besar alokasi aset Aurora Dana Ekuitas, yaitu pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun (year to date) hingga Oktober 2018 sebesar 0,2 persen dan secara tahunan telah tumbuh 0,38 persen.
Portofolio Sucorinvest Maxi Fund
Untuk reksadana Sucorinvest Maxi Fund memiliki alokasi aset pada saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), Deposit On Call - IDR, dan PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal tahun hingga 01 Oktober 2018 sebesar 18,63 persen dan secara tahunan tumbuh 24,76 persen.
Portofolio Sucorinvest Sharia Equity Fund
Sedangkan, untuk reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund memiliki alokasi aset pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bisi International Tbk (BISI), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), dan PT Samindo Resources Tbk (MYOH).
Reksadana Sucorinvest Sharia Equity Fund ini telah memberikan return kepada para investor sejak awal tahun hingga 01 Oktober 2018 sebesar 15,12 persen dan secara tahunan telah tumbuh 25,56 persen.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.