Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -0,15 persen
Indeks Reksadana Saham : -1,83 persen
Semesta Dana Saham : 0,19 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -2,8 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 1,45 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksa Dana Campuran : -0,97 persen
Mandiri Investa Dynamic Balance Strategy : 4,76 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,43 persen
Avrist Balanced – Amar Syariah : -0,64 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,16 persen
Medali Dua : 2,28 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,18 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : 3,07 persen
Reksa Dana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,4 persen
HPAM Ultima Money Market : 0,54 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,32 persen
Bahana Likuid Syariah : 0,41 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 Agustus 2018 melemah 0,76 persen ke level 6.018,96. Namun investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp462 miliar. Benchmark obligasi pemerintah naik ke level 7,96 persen, pada 30 Agustus 2018.
Di tengah pelemahan IHSG, reksadana campuran dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan risiko investasi, namun masih membukukan keuntungan tinggi secara year to date (YtD) per 30 Juli 2018.
Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak return 16,5 persen hingga 26,4 persen sejak awal tahun sampai dengan 30 Agustus 2018. Dua reksadana tersebut adalah Archipelago Balance Fund dan Simas Satu.
Archipelago Balance Fund yang mencetak return 26,41 persen YtD per 30 Agustus 2018. Berdasarkan fund fact sheet periode Juli 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Sementara Simas Satu mampu mencetak return 16,52 persen YtD per 30 Agustus 2018. Berdasarkan fund fact sheet periode Juli 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), serta PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) dalam portofolionya.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.