Bareksa.com - Saham-saham sektor perbankan (finance) dalam sebulan terakhir (terhitung sejak pekan terakhir Juli 2018) menunjukkan tren penguatan atau bullish. Penguatan itu seiring pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga mulai menguat. Beberapa pekan lalu IHSG sempat terkoreksi cukup dalam.
Penguatan saham sektor perbankan salah satunya ditopang kenaikan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Saham BMRI telah memberikan keuntungan kepada para investor, termasuk produk reksadana yang memegang saham ini di dalam portofolionya.
Tercatat indeks sektor finance di Bursa Efek Indonesia yang sejak akhir Juli 2018 hingga Jumat, 24 Agustus 2018, menguat 5,1 persen. Penguatan sektor perbankan ini didukung penguatan harga saham BMRI.
Pergerakan harga saham BMRI telah mencatatkan kenaikan 5,8 persen dalam sebulan terakhir. Pada 23 Juli 2018, harga saham BMRI Rp 6.400 dan pada penutupan perdagangan pada Jumat, 24 Agustus 2018, ditutup di level Rp 6.775 per saham.
Pergerakan Indeks Sektor Finance dan saham BMRI
Sumber : Bareksa.com
Portofolio Reksadana
Seiring dengan meningkatnya harga saham BMRI ini, kinerja sejumlah reksadana yang memiliki saham ini di portofolio juga ikut memberikan keuntungan ke investor.
Setidaknya ada tiga produk reksadana saham yang memegang saham BMRI ini di dalam portofolionya. Yakni reksadana BNP Paribas STAR, TRAM Infrastructure Plus, dan TRIM Kapital yang masing-masing dikelola oleh PT BNP Paribas Investment Partners, dan PT Trimegah Asset Management.
BNP Paribas STAR
Dalam fund fact sheet periode Juli 2018, lima besar alokasi aset BNP Paribas STAR pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI), BMRI, PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Reksadana saham ini telah mencetak return sebulan terakhir yakni sejak pekan terakhir Juli 2018 hingga 24 Agustus 2018 sebesar 1,82 persen. Namun secara year to date dan tahunan, reksadana ini masih mencatatkan return negatif masing-masing minus 9,6 persen dan 3,4 persen.
TRAM Infrastructure Plus
Reksadana TRAM Infrastructure Plus memiliki alokasi aset di saham BBCA, BMRI, PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan TLKM.
Reksadana saham ini telah memberikan return sebulan terakhir hingga 24 Agustus 2018 sebesar 0,55 persen. Secara year to date, Reksadana TRAM Infrastructure Plus telah tumbuh 8,38 persen dan secara tahunan mencetak untung 10,99 persen.
TRIM Kapital
Kemudian untuk reksa dana TRIM Kapital memiliki alokasi asset pada saham PT Astra International Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Reksadana saham ini telah mencetak return sebulan terakhir hingga 24 Agustus 2018 sebesar 0,75 persen. Secara year to date, reksadana memberikan imbal hasil 8,27 persen dan setahun terakhir telah tumbuh 16,4 persen.
Perbandingan kinerja Reksadana Saham
Source : Bareksa.com
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.