Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :
Reksadana Saham
IHSG : -2,93 persen
Indeks Reksadana Saham : -2,86 persen
Simas Saham Unggulan : 0,56 persen
Indeks Reksadana Saham Syariah : -3,79 persen
Simas Syariah Unggulan : -0,73 persen
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : -1,64 persen
Mandiri Investa Dynamic Balance Strategy : 2,89 persen
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -3,2 persen
Simas Syariah Berkembang : -2,3 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,69 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 0,97 persen
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,93 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : 1,9 persen
Reksadana Pasar Uang
Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,47 persen
Lancar Victoria Merkurius : 0,53 persen
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,02 persen
Bahana Likuid Syariah : 0,47 persen
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 14 Agustus 2018 turun 1,56 persen ke level 5.769,87. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp782 miliar. Benchmark obligasi pemerintah naik ke level 8 persen pada 14 Agustus 2018.
Di tengah anjloknya IHSG, reksadana saham dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan risiko investasi.
Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak return 30 - 35 persen sejak awal tahun sampai dengan 14 Agustus 2018 (year to date/YtD). Dua reksadana tersebut adalah Simas Syariah Unggulan dan Simas Saham Unggulan. IHSG melemah 9,22 persen secara YtD 2018.
Simas Syariah Unggulan mampu mencetak return 35,14 persen YtD. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BBRI), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam portofolionya.
Sementara Simas Saham Unggulan mencetak return 30,95 persen YtD. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dalam portofolionya.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.